Kamis, 2 Oktober 2025

KISAH Pilu Noviana Korban TPPO di Myanmar, Disiksa dan Dipukul Menggunakan Bambu dalam Ruang Gelap

Gadis lulusan Sekolah Tinggi Design Indonesia Bandung ini tergiur oleh gaji puluhan puluhan juta rupiah setiap bulan dan akan ditempatkan di Thailand

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUN JABAR / HILMAN KAMALUDIN
Noviana Indah Susanti (37), (kanan) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Cimahi saat ditemui di rumah kakaknya, Minggu (4/6/2023). 

"Soalnya teman-teman minta diceritain lagi waktu di sana gimana.

Padahal kan saya pulang untuk ngelupain kejadian di sana, jadi sebetulnya jangan ditanya terus tentang itu karena butuh waktu buat cerita, enggak sekarang," ujar Noviana.

Untuk sementara ini, Noviana belum melakukan apa-apa karena ingin fokus pada pemulihan kondisi fisik, mental, dan melupakan semua yang telah terjadi agar nantinya bisa kembali normal seperti biasa.

Proses Cepat 

Terpisah, ayah Noviana, Djoko Suprijanto menjelaskan bagaimana awal putrinya terjebak lamaran kerja hingga tertahan di Myawaddy, wilayah yang disebut dikuasai pemberontak di Myanmar. 

Dilansir dari KompasTV, proses administrasi Noviana untuk kerja ke luar negeri tergolong sangat cepat.

Paspor untuk Noviana dibuatkan oleh agen pengirim tenaga kerja. 

Menurut Djoko lamaran tersebut didapat putrinya dari media sosial. Gaji yang ditawarkan sangat besar, mencapai Rp25 juta. 

"Pekerjaannya customer service marketing online di Thailand," ujar Djoko di program Rosi KOMPAS TV "Penyekapan TKI di Myanmar," Kamis (4/5/2023).

Sebagai orangtua, Djoko mengaku berdebat dengan Noviana lantaran agen tenaga kerja tidak membuat visa kerja dan izin tinggal.

Saat keberangkatan Djoko meminta agar komunikasi tetap terjaga.

Dinda Meidhita Hapsari (34), adik kandung Noviana Indah Susanti (37) saat menunjukan foto kakaknya, Kamis (4/5/2023). Novianti terjebak di Myanmar setelah tertipu lowongan kerja online.
Dinda Meidhita Hapsari (34), adik kandung Noviana Indah Susanti (37) saat menunjukan foto kakaknya, Kamis (4/5/2023). Novianti terjebak di Myanmar setelah tertipu lowongan kerja online. (TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN)

Tujuannya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. 

Di minggu keempat setelah keberangkatan, Noviana baru berkomunikasi dengan dirinya. Itupun dengan waktu yang singkat. 

Tiga hari setelah komunikasi pertama, Noviana menjelaskan dirinya seakan terjebak oleh lamaran kerja ilegal. 

Sedari awal dirinya mengaku bekerja di Thailand, namun Noviana kini berada di Myanmar dan dipekerjakan untuk melakukan penipuan secara daring atau online scamming dengan target warga Amerika Serikat dan Eropa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved