Awal Mula Penemuan Jasad Dokter Mawar, Kecurigaan Keluarga hingga Terungkapnya Pelaku Pembunuhan
Dokter Mawar ternyata dibunuh oleh seorang petugas kebersihan di RSUD Nabire tempat korban bekerja. Polisi menangkap tersangka KY sebagai pelaku.
Penyidik juga menemukan ponsel yang disembunyikan oleh tersangka di salah satu ruang di RSUD Nabire.
Fakhiri mengatakan, Dokter Mawar dibunuh oleh seorang petugas kebersihan RSUD Nabire berinisial KY. Kepada polisi, KY mengaku sakit hati.
Hingga kini polisi masih menyelidiki apakah ada kemungkinan tersangka lain dalam kasus ini.
KY mengaku membunuh dokter Mawartih Susanti karena kecewa pemotongan honor Covid-19.
Keterangan tersebut disampaikan Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri.
"Melalui pengakuan sementara KY kepada penyidik yaitu sakit hati. Karena ada pemotongan jasa insentif Covid-19 tahun 2020. Sehingga hal itulah dia lakukan pembunuhan terhadap dokter Mawar," ujar Fakhiri dalam konferensi pers di Jayapura, Rabu (29/3/2023).
Sosok dr Mawartih Susanty
Dikutip dari akun Linkedin miliknya, dr Mawartih Susanty menyelesaikan S1 kedokteran dari Universitas Hasanuddin pada 2004.
Dokter Mawar kemudian menempuh pendidikan spesialis Pulmonologi dan Ilmu Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Menurut keterangan Ketua IDI Cabang Nabire Dr Oktovianus Saranga, SpOG, dr Mawartih sudah berdinas sejak 5 tahun lalu di Nabire.
Tidak hanya sebagai dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire, dr Mawartih diketahui banyak berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan edukasi yang diadakan oleh IDI maupun pemerintah setempat.
"Beliau juga dikenal ramah dan selalu menolong orang. IDI Nabire siap membantu penyelidikan penyebab meninggalnya beliau," ungkap dr Oktovianus.
Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan bahwa mendiang dr Mawar adalah sosok dokter yang penuh dedikasi, cinta dan tanggung jawab akan profesinya.
Kecintaannya ini dibuktikan dengan menjadi dokter spesialis paru satu-satunya di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, selama 6 tahun.
Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT menyatakan sangat mengagumi jejak pengabdian Dr Mawartih Susanti, SpP sejak lulus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 2004.
Diketahui jika dr Mawar, mengabdi sebagai PTT (Pegawai Tidak Tetap) di dua tempat yaitu di Wilayah Kalimantan Tengah dan kemudian PTT di Tolikara, Papua.
Selepas Pendidikan Spesialis Paru Universitas Airlangga Surabaya, dr Mawartih memilih Nabire sebagai tempat pengadian hingga akhir hayatnya 9 Maret 2023.
PB IDI dan segenap anggota IDI menyampaikan duka cita mendalam untuk keluarga almarhumah, dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul KRONOLOGI Pembunuhan Dokter Mawartih, Pelaku Petugas Kebersihan RSUD Nabire
Sumber: Tribun Papua
Mawartih Susanti
dokter mawar
RSUD Nabire
Kasus Pembunuhan
Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya
Irjen Pol Mathius D Fakhiri
Polda Papua
Misteri Pembunuhan Resma Reta Gadis Bengkulu yang Belum Terungkap |
![]() |
---|
Sosok Alvi Maulana, Pelaku Mutilasi Kekasih Jadi 65 Bagian: Penghuni Kos Baru, Pacaran Sejak Kuliah |
![]() |
---|
Ayah Bocah MA di Kolaka Timur Tak Menyangka Anak Jadi Korban, Sebut Sering Bantu Keluarga Pelaku |
![]() |
---|
Video Detik-detik Ayah Gendong Jenazah Putrinya di Kolaka Timur Viral di Media Sosial |
![]() |
---|
Sosok Tersangka Pembunuhan WNA Spanyol di Lombok Barat, Jasad Ditemukan setelah 2 Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.