Kamis, 2 Oktober 2025

Pelatih Takewondo Cabuli Murid

Tanggapan Pelatih Senior soal Pelecehan Seksual yang Dilakukan Oknum Pelatih Taekwondo di Solo

Berikut ini tanggapan pelatih senior taekwondo soal kasus dugaan pelecehan yang terjadi di solo

TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
Donny Susanto, terduga pelaku kasus dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur ketika memberi keterangan dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (24/3/2023). DS merupakan pelatih dojang Taekwondo di Gilingan, Kota Solo 

Selain itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, dojang tempat DS yang diduga cabuli tiga muridnya lebih baik ditutup terlebih dahulu.

"Idealnya, ditutup dulu sampai nanti ada musyawarah kota," kata Gibran.

Tribun Solo mewartakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pengurus Besar Taekwondo Indonesai (PBTI) hingga tingkat Provinsi Jateng.

Diketahui, kasus ini mulai terbongkar ketika ada satu murid yang mogok tak mau latihan.

Pihak dojang milik DS pun mendatangi rumah korban untuk membujuk.

Namun, upaya tersebut gagal, dan justru menimbulkan kecurigaan apda keluarga.

Saat ditanya ibunya, korban pun akhirnya mengaku telah dilecehkan guru taekwondo yang berinisial DS.

Widhi Wicaksono menambahkan, modus yang digunakan DS yakni pelatihan khusus untuk kejuaran.

Donny Susanto, terduga pelaku kasus dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur ketika memberi keterangan dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (24/3/2023). DS merupakan pelatih dojang Taekwondo di Gilingan, Kota Solo
Donny Susanto, terduga pelaku kasus dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur ketika memberi keterangan dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (24/3/2023). DS merupakan pelatih dojang Taekwondo di Gilingan, Kota Solo (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Baca juga: 5 Fakta Pelecehan Sesama Jenis Guru Taekwondo di Solo: 3 Murid Jadi Korban - Respons Kaget Gibran

"Ada iming-iming (dari DS), ya gini, istilahnya kalau menurut sama instruktur, disuruh apa saja mau maka akan diikutkan pelatihan kejuaraan dan sebagainya," ujar Widhi.

Korban pun menolak iming-iming tersebut.

Widhi melanjutkan, selain iming-iming ternyata DS juga memberikan ancaman kepada para korban.

"Didatangi balik, kalau tidak mau balik mau dibawain pedang," kata Widhi.

DS saat itu meminta korban dan temannya untuk memainkan alat kelaminnya.

"Disuruh oral atau disodomi itu," ucapnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Adi Surya Samodra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved