Cerita Siswa SMA Pakai Kuda ke Sekolah Agar Tidak Telat Masuk Jam 5 Pagi, Ada yang Bangun Jam 3
Hari kedua menerapkan aturan jam sekolah yang dimulai dari pukul 05.00 Wita, SMA Negeri 6 Kupang NTT tetap temukan masalah klasik.
Untuk kendala yang dialami SMAN 6 Kupang dalam menerapkan aturan baru ini tetap pada masalah klasik yang selalu sama.
"Kendala-kendala itu diantaranya kebiasaan bangun pagi anak-anak yang terlambat, kendaraan atau angkutan yang belum memadai dan masih proses penyesuaian. Awal-awal memang masih proses penyesuaian sehingga kita mulai dengan melakukan banyak kegiatan di pagi hari itu," sebut Hendrikus.
"Kendala utamanya adalah terkait kendaraan itu. Kalau bisa bemo (angkot) beroperasi mulai jam 04.30 Wita dan kalau bisa untuk beroperasi sampai ke Terminal Belo. Anak-anak sering terlambat karena tidak adanya angkutan umum yang sampai ke sini," keluhnya
Hendrikus mengaku bahwa sebelum aturannya diberlakukan, dia pernah meminta kepada kepala Dinas (Kadis) Perhubungan agar jangkauan angkutan umum bisa sampai ke SMA Negeri 6 Kupang.
Selain kendaraan itu, sambung Hendrikus, SMA Negeri 6 juga membutuhkan penerang jalan demi untuk kenyamanan murid dan guru di sekolah.
Tanggapan Siswa
Sementara itu, Bertiana, salah satu siswi SMA Negeri 6 Kupang yang tinggal di daerah Sikumana menyampaikan beberapa kendalanya dalam menerapkan aturan yang baru diberlakukan di sekolahnya.
"Selama dua hari ini saya bangunnya pagi jam 04.00 Wita datang ke sekolah sekitar hampir mau jam 5. Kadang saya juga takut karena di jalan masih gelap. Apalagi jalan yang seperti hutan-hutan tidak ada lampunya, jadi takut juga kalau ada orang yang tidak baik di jalan," keluhnya.
Selain itu, Bertiana juga sampaikan bahwa dirinya yang tinggal dengan wali atau keluarga membuat dia sedikit susah untuk masuk sekolah pukul 05.00 Wita karena harus bekerja sebelum berangkat ke sekolah.
"Sekarang saya harus bangun jam 03.30 Wita untuk beres-beres di rumah dulu sebelum jalan ke sekolah dan harus buru-buru juga agar tidak terlambat. Memang ini agak berat tapi mau bagaimana lagi kita harus ikut aturan," ungkapnya.
Bertiana berharap agar pihak sekolah bisa memberikan waktu toleransi keterlambatan bagi siswa/i yang terlambat masuk sekolah. Sementara untuk pemerintah dia berharap agar lampu penerang jalan secepatnya bisa dipasang di Jalan yang gelap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.