Macet Puluhan Jam di Jambi, Tiga Ambulans Terjebak hingga Gubernur Hentikan Aktivitas Batu Bara
Titik kemacetan parah terjadi di Desa Jebak sampai Desa Simpang Karmeo yang sudah terjadi hingga pulahan jam itu.
Seyogyanya kemarin malam Bupati Batanghari beserta jajaran melaksanakan pertemuan bersama RT dan RW se Kecamatan Batin XXIV di Serambi Rumah Dinas Bupati Batanghari pada pukul 19.30 WIB.
Akibat kondisi arus lalu lintas di wilayah Batin XXIV macet parah akhirnya acara tersebut ditunda.
Satu di antara Ketua RT 18 Desa Bulian Baru, Batin XXIV, Dadang Suhendra mengatakan belum menerima informasi bahwa acara itu ditunda.
"Yang jelas saya agak kecewa kalau acara ini dibatalkan. Saya bersama Ketua RT 19 Bulian Baru tiba lebih awal, karena jauh, jadi kami lewat jalur Luncuk tembus Senami atau jalan belakang," pungkasnya.
Gubernur Jambi Stop Sementara Aktivitas Batu Bara
Gubernur Jambi Al Haris nyatakan sikap atas kemacetan parah di jalan lintas Sarolangun-Batanghari, terutama di ruas simpang Koto Buyo hingga Muara Bulian, sejak kemarin hingga hari ini, Rabu (1/3).
Al Haris menegaskan untuk sementara waktu aktivitas batubara di stop dengan waktu tak ditentukan. Langkah itu diambil dalam rangka memulihkan aktivitas lalu lintas di tempat itu hingga kembali normal.
"Saya mengambil langkah-langkah, pertama kami menghimbau pada seluruh pemegang IUP atau pengusaha tambang untuk sementara waktu tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang samlai ke jalan atau ke ruas jalan nasional itu, untuk tidak menambah kemacetan yang terjadi," kata Al Haris.
Diakuinya bahwa pengaturan batubara ini tak semua menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi, namun bagi dia selaku Gubernur Jambi harus turun tangan mengurus hal itu dengan situasi saat ini.
Selain penyetopan, Al Haris juga mengintruksikan Dinas PUPR Provinsi Jambi dan BPJN untuk memperbaiki jalan rusak di ruas jalan tersebut, yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan.
"Selama masa tidak ada angkutan, kami sudah memerintahkan dinas PU dan balai jalan untuk menutupi lubang jalan yang rusak," ujarnya.
Terganggunya aktivitas warga atas kemacetan parah ini, Gubernur Jambi pun menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat.
"Saya minta semua pihak memahami termasuk juga saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat provinsi Jambi, karena merasa ini adalah kewajiban saya selaku Gubenur untuk mengurus ini semua, walau tidak sepenuhnya wewenang Gubenur," ujarnya.
Baca juga: Lautan Manusia Tumpah Ruah di Festival Cap Go Meh Kota Bogor, Pengendara Emosi Terjebak Macet 4 Jam
Dia menyebutkan perizinan batubara termasuk persoalan jalan rusak di ruas itu, bukan wewenang dia selaku gubernur, namun semuanya ada di pemerintah pusat.
"Izin kan kami beberapa hari kedepan menangani ruas-ruas jalan yang berlobang dan rusak, mudahan-mudahan nanti lancar semua dan masyarakat lancar aktivitas, menjelang selesainya jalan khusus yang dalam proses pembangunan. Saya tau warga hari ini membenci saya, menghujat saya itu semua resiko saya selaku, ini tanggungjawab saya sebagai pemimpin," ujarnya.
Sudah Teriak Medis, Sopir Ambulans Tetap Dihajar Polisi, Wakapolresta Solo: Langsung Kita Tindak |
![]() |
---|
Petugas Ambulans di Solo Mengaku Dianiaya Oknum Brimob Saat Aksi Unjuk Rasa: Saya Dihajar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Demo Memanas di Jambi dan Surabaya: Gedung DPRD Dilempar, Polisi Lepaskan Gas Air Mata |
![]() |
---|
Update Demonstrasi di Depan Gedung DPR: Massa Tutup Jalan Tol, Lalu Lintas Macet Total |
![]() |
---|
Tidak Ada Aktivitas di Rumah Orangtua Dwi Hartono di Jambi, Ini Kata Kepala Dusun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.