Sabtu, 4 Oktober 2025

Perampokan di Rumah Wali Kota Blitar

Momen Pilkada Wali Kota Blitar 2020, Inikah Pemicu Samanhudi Balas Dendam & Jadi Dalang Perampokan?

Apa sebenarnya yang terjadi pada Pilkada Wali Kota Blitar 2020 lalu sehingga membuat Samanhudi diduga balas dendam kepada Santoso?

Penulis: Dewi Agustina
ISTIMEWA
Kolase Tribunnews: Apa sebenarnya yang terjadi pada Pilkada Wali Kota Blitar 2020 lalu sehingga membuat Samanhudi diduga balas dendam kepada Santoso dan menjadi otak pelaku perampokan di rumah dinas wali kota Blitar pada 12 Desember 2022 lalu? 

Tapi, rekomendasi PDIP turun satu paket untuk Santoso sebagai calon Wali Kota dan Tjutjuk Sunario sebagai calon Wakil Wali Kota di Pilwali Kota Blitar 2020.

Putra Samanhudi, Henry kemudian menggandeng Yasin Hermanto yang diusung partai koalisi PKB, Partai Golkar, dan PKS untuk maju di Pilwali Kota Blitar 2020.

Baca juga: Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Rancang Aksi Perampokan di Dalam Lapas Selama Satu Tahun

Dalam Pilwali Kota Blitar 2020 hanya ada dua pasangan calon yang maju, yaitu, Santoso-Tjutjuk yang diusung PDIP koalisi dengan PPP, Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan Partai Hanura dan Henry-Yasin Hermanto, yang diusung koalisi PKB, Partai Golkar, dan PKS.

Pasangan Santoto-Tjujuk akhirnya terpilih sebagai pemenang dalam kontestasi Pilwali Kota Blitar 2020.

Tanggapan Santoso soal Motif Balas Dendam

Saat ditanya apakah pelaksanaan Pilwali Kota Blitar 2020 itu yang menjadi pemicu dendam Samanhudi kepada Santoso, lagi-lagi Santoso menjawab dengan diplomatis.

"Saya tidak pernah berpikir seperti itu, dalam sebuah kompetisi (Pilwali) menang dan kalah hal yang wajar," kata Santoso saat ditanya wartawan, Sabtu (28/1/2023) soal adanya dugaan motif balas dendam maupun sakit hati dalam peristiwa perampokan di rumah dinasnya, akhir 2022 lalu.

"Kalaupun saya kalah, saya akan terima kekalahan itu. Itu adalah proses pada waktu itu, pada kenyataannya apa hasil dari Pilwali kemarin harus diterima," katanya.

Maka itu, Santoso tidak ingin berandai-andai soal motif dalam peristiwa perampokan di rumah dinasnya.

"Saya belum bisa memprediksi (soal motif), karena bertahap. Nanti pendalamannya dari Polda Jatim dan persidangan baru bisa dipastikan motifnya," ujarnya.

Santoso juga mengatakan dirinya tak pernah berpikir bahwa Samanhudi, mantan wali kota Blitar terlibat dalam aksi perampokan di rumah dinas wali kota diduga bermotif balas dendam.

"Saya tidak pernah berpikir seperti itu (dugaan motif balas dendam), saya tetap berpikir positif, bahwa kebenaran itu adalah segala-galanya," kata Santoso saat ditanya wartawan, Sabtu (28/1/2023).

"Saya yakin kalau kita berbuat baik hasil baik, kalau berbuat jelek hasilnya juga menjadi jelek," kata Santoso," kata Santoso.

Santoso juga mengucapkan terima kasih kepada Polda Jatim dan Polres Blitar Kota yang telah bekerja keras mengungkap peristiwa perampokan di rumah dinasnya pada 12 Desember 2022 lalu.

"Pertama saya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Kapolda jatim, Direskrimum dan Kapolres Blitar Kota yang sudah bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas. Yang artinya, peristiwa yang menimpa saya secara pribadi dan keluarga sedikit demi sedikit sudah terkuak," kata Santoso, Sabtu (28/1/2023).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved