Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Soal Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Ribuan Personel Polisi Berjaga hingga Keluarga Korban Datang
Berikut ini kabar terbaru soal sidang perdana kasus Tragedi Kanjuruhan yang digelar di PN Surabaya, Senin 16 Januari 2023.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar soal sindang perdana Tragedi Kanjuruhan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/1/2023).
Agenda yang digelar di sidang perdana Tragedi Kanjuruhan ini adalah pembacaan surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Sidang perdana ini menghadirkan lima tersangka, yakni:
- Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris;
- Security Officer Suko Sutrisno;
- Danki 3 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan;
- Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto;
- dan, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Baca juga: Kecewa Sidang Kasus Kanjuruhan Digelar Terbatas, Tim Gabungan Aremania Bakal datang ke PN Surabaya
Mengutip Surya.co.id, sidang digelar secara berurutan.
Wakil Humas PN Surabaya, Anak Agung Gede Agung Pranata mengatakan, terdakwa yang disidang pertama kali adalah Harmawan.
Sedangkan terakhir Abdul Haris.
"Biasanya sidang berlangsung berurutan sesuai nomor perkara," kata Agung.
Ribuan Polisi Amankan Sidang
Untuk mengamankan jalannya sidang, Polrestabes Surabaya menerjunkan 1.600 personel tim gabungan ke PN Surabaya.
Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan selaku Kapolrestabes Surabaya mengatakan, anggotanya sudah siap mengamankan jalannya sidang.
"Kami menerjunkan 1.600 personel, 400 di lingkungan PN Surabaya, sisanya dibagi untuk melakukan penyekatan, berlapis di batas kota," kata Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Senin (16/1/2023).
Surya.co.id mewartakan, penyekatan juga dilakukan di semua pintu masuk kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, hingga Mojokerto.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polsek-polsek yang ada di Surabaya dan sekitarnya.
Baca juga: Kawal KLB PSSI, Persebaya Surabaya Usulkan Kaesang Pangarep Jadi Ketua Komite Pemilihan

"Kami juga melakukan koordinasi dengan Polres Pasuruan agar penyekatan bisa maksimal," ucap Yusep.
Ia juga menambahkan, ribuan personel tersebut akan bersiaga setidaknya hingga 30 hari, atau selama proses persidangan.
"Volumenya disesuaikan dengan eskalasi situasi untuk memastikan PN Surabaya dalam situasi kondusif," pungkasnya.
Keluarga Korban Tragedi kanjuruhan Datangi PN Surabaya
Salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan juga ikut datang ke PN Surabaya.
Ia adalah Rini Hanifah, ibu dari Agus Riansyah, korban Tragedi kanjuruhan.
Rini Hanifah datang langsung dari Pasuruan untuk menuntut keadilan dalam sidang perdana ini.
"Saya berangkat sendirian, sampai sini pukul 09.15 Wib, kebetulan ada keluarga di Dupak deket dari sini," kata Rini di PN Surabaya.
Melansir Surya.co.id, ia berharap pelaku harus dihukum dengan adil.
Baca juga: JPU Sebut Ricky Rizal Punya Waktu Memberi Tahu Brigadir J Soal Rencana Pembunuhan

"Harus dihukum seadil-adilnya, 135 itu bukan cuma angka lho ya, itu nyawa, nyawa yang tak berdosa, nyawa yang tak ngerti ini-itu, kenapa kok dibantai pak, seandainya itu anak bapak gimana," tambah Rini Hanifah.
Selain itu, Rini juga menyayangkan, kenapa sidang dilakukan di Surabaya bukan di Malang.
Sedangkan mayoritas korban berasal dari Malang.
"Tidak setuju karena kan jauh, sangat jauh dari Malang. Kami sebenarnya sudah meminta sidang di Malang, ini jadi tanda tanya buat saya," pungkasnya.
(Tribunnews.com, Renald)(Surya.co.id, Khairul Amin/Akira Tandika Paramitaningtyas)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.