Minggu, 5 Oktober 2025

3 Warga Bantul Tewas Akibat Minum Miras Oplosan, Hajatan Pernikahan Keluarga Korban Berlangsung Haru

Saat acara pernikahan adiknya mas DK mereka minum-minuman keras lima orang sekeluarga, kakak beradik dan keponakan

Editor: Eko Sutriyanto
net
Ilustrasi - Hajatan pernikahan di Kowang, Padukuhan Puton, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Bantul berakhir duka setelah 3 saudara dari mempelai pria meninggal karena menenggak miras oplosan 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Santo Ari

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Hajatan pernikahan di Kowang, Padukuhan Puton, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Bantul berakhir duka setelah 3 saudara dari mempelai pria meninggal karena menenggak miras oplosan .

Ketiga orang yang tewas itu adalah MI (23) meninggal, Sabtu (15/10/2022) setelah mendapat perawatan di RS Hermina, DK (24) meninggal pada Minggu (16/10/2022) di RS Nur Hidayah.

Korban meninggal ketiga yakni IR (49) meninggal pada Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 22.00 setelah mendapat perawatan di RSUD Panembahan Senopati (RSPS).

Kirmanto, Ketua RT 07, Kowang, Padukuhan Puton mengatakan, saat acara pernikahan adiknya mas DK mereka minum-minuman keras lima orang sekeluarga, kakak beradik dan keponakan.

Sepengetahuan Kirmanto, keluarga tersebut pada kamis (13/10/2022) mendirikan tenda untuk hajatan yang rencananya berlangsung pada hari Minggu (16/10/2022).

Baca juga: Temuan Baru Polisi Terkait Tragedi Kanjuruhan, 46 Botol Miras Oplosan Ditemukan di Sekitar Stadion

Dirinya juga tidak mengetahui jika para korban minum miras oplosan .

“Kalau minum-minumnya tertutup, di dalam rumah. Tidak ada yang tahu,” katanya.

Namun demikian, sehari kemudian Kirmanto mendapat kabar bahwa MI dan DK mengeluh sakit dengan gejala pusing dan mual. 

Kemudian pada Sabtu (15/10/2022) pagi, MI ditemukan tak sadarkan diri setelah terjatuh di kamar mandi.

Keluarga pun membawanya ke rumah sakit Hermina namun nyawanya tak tertolong pada siang harinya.  

“Kemudian Mas DK, saat tahlilan hajatan adiknya (Sabtu malam) itu sudah muntah terus masih bisa berjalan lalu dibawa ke RS Nur Hidayah. Paginya (Minggu) ada kabar meninggal,” terangnya.  

Dalam kondisi berduka, keluarga tersebut tetap menyelenggarakan pernikahan , walaupun secara sederhana.

Sebelumnya, terlebih dulu telah dilangsungkan pemakaman, yang pertama dimakamkan adalah MI, kemudian kakak mempelai, yakni DK.

“Adiknya tetap menikah. Sebelum adiknya menikah, (DK) dimakamkan. Suasana sedih, haru, yang menghadiri acara pernikahan cuma dari kerabat dekat, beberapa orang saja,” bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved