Sabtu, 4 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

PSI Tegaskan Wanita yang Ngaku Tukang Dawet dan Sebar Hoax Tragedi Kanjuruhan Eks Kadernya

Suprapti Fauzi, wanita yang mengaku sebagai penjual dawet di Pintu 3 Stadion Kanjuruhan merupakan eks kader PSI.

Editor: Arif Fajar Nasucha
(Istimewa, Tangkap layar instagram @psi_id, Suprapti Fauzi, wanita yang sempat mengaku sebagai penjual da)
Kolase Tribunnews: Suprapti Fauzi, wanita yang sempat mengaku sebagai penjual dawet dan sebar hoaks soal Tragdei Kanjuruhan, rupanya eks kader PSI. (Istimewa, Tangkap layar instagram @psi_id, Suprapti Fauzi, wanita yang sempat mengaku sebagai penjual da) 

Ia memastikan bahwa rekaman voice note itu adalah hoaks.

Minta Maaf

Permintaan maaf Suprapti, sosok 'penjual dawet' yang bersaksi saat Tragedi Kanjuruhan, kepada salah satu keluarga korban meninggal bernama Nawi.
Permintaan maaf Suprapti, sosok 'penjual dawet' yang bersaksi saat Tragedi Kanjuruhan, kepada salah satu keluarga korban meninggal bernama Nawi. (Tangkap layar akun Twitter, @AremaniaCulture)

Nama Suprapti Fauzi pun viral di sosial media.

Wanita yang awalnya mengaku sebagai penjual dawet itu pun akhirnya meminta maaf kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan disiarkan via media sosial.

Hal tersebut diunggah oleh akun twitter @AremaniaCulture.

"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord. Penjual dawet PNS ya ?" bunyi cuitannya.

Di depan keluarga korban Suprapti Fauzi meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Bahkan wanita tersebut bersimpuh di hadapan keluarga korban.

Baca juga: Hasil Temuan LPSK di Tragedi Kanjuruhan: Bukan Penonton Saja yang Selamatkan Diri dari Gas Air Mata

"Rekamannya viral mengaku penjual dawet di Gate 3 Kanjuruhan. Dalam pengakuannya menyebut bahwa Aremania mengeroyok polisi & memakai miras serta narkoba. Stlh ditelusuri penjual dawet tersebut tak pernah ada. Sampai H+9 ketahuan datanya kemudian rumahnya dijaga ketat polisi," bunyi cuitan @AremaniaCulture.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Imron Hakiki)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved