Sebut Poligami Jadi Upaya Pencegahan HIV/AIDS, Begini Pembelaan Wagub Jabar
Wagub Jabar heran dengan sebagian masyarakat yang hanya menggarisbawahi pernikahan dan poligami, bukan kiat yang lainnya
Ia menambahkan program yang sudah digulirkan Pemprov Jabar dikuatkan kembali dengan pelayanan sampai tingkat puskesmas.
Juga ditambah petugas kesehatannya di tingkat terdekat dengan masyarakat untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan tentang bahaya dan penyakit HIV.
Ia pun tidak mau ambil pusing mengenai pandangan sebagian masyarakat tentang poligami.
Ia menyatakan hanya berusaha memandang penyelesaian penanganan masalah yang di antaranya disebabkan perilaku seksual ini melalui pandangan keislaman.
"Setiap orang memiliki pandangan berbeda, seperti orang memakai kacamata."
"Kalau kacamata kuning, kuninglah semua dunia ini. Kalau hijau, hijaulah dunia ini. Seperti itulah adanya."
Baca juga: Mengenal Gejala HIV yang Disebut Mirip Flu, Begini Cara Tahu Kita Mengidapnya
"Jadi, kalaupun ada hal-hal tidak sependapat dengan poin 4 dan 5 dengan saya, ya, itu menurut kami hal biasa," katanya.
Ia mengatakan dalam kehidupan masyarakat yang beragam dalam Bhinneka Tunggal Ika, tidak perlu semua sependapat mengenai suatu hal.
Termasuk cara-cara penanganan masalah dan sudut pandangnya.
"Kalau memang ada hal tidak sependapat dengan masyarakat banyak, ya, saya permohonan maaf ya tentang statemen saya."
"Seandainya ada yang tersinggung pendapat saya sebagai wagub. Dan saya bicara bukan atas nama pemerintah ya, tapi atas nama pribadi saya," katanya.
Dikirik MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar mengkritik pernyataan Uu Ruzhanul Ulum yang menyebut poligami sebagai solusi menekan kasus HIV/AIDS.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei mengatakan, poligami bukan jaminan orang tidak terkena HIV/AIDS.
Baca juga: Dikecam Akibat Ucapan Poligami Cegah HIV, Kata Wagub Jabar: Itu Bagaimana Sudut Pandang
"AIDS itu kan diduga keras dari hubungan yang bebas, jadi mungkin salah satu pemikirannya ada seperti itu. Tapi belum bisa jadi jaminan solusinya (poligami)," ujar Rahmat saat dihubungi lewat telepon seluler, Selasa (30/8/2022).