Sabtu, 4 Oktober 2025

Saatnya Melestarikan dan Menglobalkan Nilai Budaya Lokal Melalui Pembuatan Konten Digital 

Indonesia memiliki keunikan budaya luar biasa yang tidak dimiliki negara lain di dunia. Memiliki belasan ribu pulau, suku, adat istiadat, dan bahasa.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Salah satu tarian dari Kalimantan yang diperlihatkan dalam acara Festival Pesona Budaya Borneo 2017, yang digelar di halaman Keong Emas, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (29/7/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Indonesia memiliki keunikan budaya luar biasa yang tidak dimiliki negara lain di dunia.

 Terdiri dari belasan ribu pulau, Indonesia banyak memiliki kekayaan suku, adat-istiadat, hingga bahasa dan potensi tersebut bisa dipopulerkan lewat konten digital untuk pengembangan pariwisata.

Hal ini mengemuka dalam  webinar “Globalkan Budaya Lokal: Yuk Ngonten Tentang Indonesia” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Bontang, Kalimantan Timur belum lama ini.

Baca juga: Menteri Bahlil dan Gibran Ikut Kirab Budaya di Sela Forum G20 Indonesia

Sebagai moderator adalah Reni Risty dengan narasumber Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM Agus Pramusinto, Relawan dan Anggota Komite Media Sosial Fiskal Purbawan, dan Abdul Wahab selaku Relawan TIK dan Direktur Multimedia Organizer.

Agus Pramusinto mengatakan, Indonesia dengan populasi 275 juta penduduk dan 17.000 pulau memiliki keragaman budaya yang unik dan tentunya sangat menarik untuk dijadikan bahan konten positif.

Sebut saja ragam tarian, kuliner, tempat wisata, dan permainan anak.

“Konten-konten seperti itulah yang perlu diangkat sebagai upaya melestarikan nilai-nilai budaya agar masyarakat Indonesia tidak kehilangan akar,” katanya.

Agus menambahkan, bangsa Indonesia perlu belajar dari Jepang yang maju tapi tetap berakar pada budayanya.

“Seiring dengan kemajuan bangsa, masyarakat Indonesia menjadi lupa akan budaya sehingga itu justru membuat kita rapuh dari sisi kultur,” katanya.

Ketika memahami era digital ini, kita harus pastikan bahwa dalam berproduksi dan mendistribusikan konten, pilih hal-hal yang positif.

“Mari kita lestarikan budaya kita dengan mengangkat berbagai aspek kebudayaan kita agar semua itu bisa dimanfaatkan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kita,” kata Agus.

Fiskal Purbawan mengatakan, modernisasi budaya lokal merupakan upaya yang bagus agar budaya lokal bisa mengikuti perubahan zaman dan tak mudah hilang.

Namun, ada dua tantangan sebelum melakukan modernisasi budaya yaitu makna yang terkandung menjadi luntur atau malah menyimpang, serta adanya miskonsepsi budaya.

Untuk itu, Fiskal menegaskan perlunya mengenali cerita dan makna dari budaya lokal, serta mengetahui asal-usul budaya lokal.

“Cara mengenali budaya lokal misalnya dengan membaca literatur asli dan resmi dari budaya terkait.

Selain itu, kita juga bisa wawancara langsung dengan pakar budaya, akademisi, budayawan, dan warga sekitar yang paham,” urainya. 

Abdul Wahab mengingatkan seluruh masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya RI agar tidak diklaim negara lain seperti kasus Reog Ponorogo.

Dia pun menegaskan bahwa terkait aset dan kedaulatan bangsa merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga dan mempertahankan nya. Lebih lanjut, Abdul memberikan tips agar budaya Indonesia tetap terjaga dan lestari.

“Pelajari budaya lokal, sebisa mungkin mempelajari referensi atau keaslian budaya. Lalu, terlibat atau minimal ikut menonton kegiatan budaya, serta mengenalkan produk budaya ke kancah internasional melalui pemanfaatan media sosial,” katanya.

Tips lainnya adalah menjadikan budaya sebagai identitas, kebanggaan dan ciri khas yang memang budaya dengan budaya luar.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved