Selasa, 30 September 2025

Sejumlah Orang Tak Dikenal Menyiram Satu Keluarga di Palembang Menggunakan Air Keras

Aksi penyiraman air keras itu berawal dari beberapa orang tak dikenal masuk rumah.

Editor: Erik S
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Satu keluarga disiram air keras di Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (2/6/2022) malam 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Satu keluarga disiram air keras di Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis malam (2/6/2022) sekitar pukul 20.30 WIB.

Selain satu keluarga yang terdiri dari lima orang, dua warga lainnya turut menjadi korban.

Aksi penyiraman air keras itu berawal orang tak dikenal masuk rumah.

Astari (45), seorang korban menceritakan kronologi peristiwa menegangkan yang menimpa empat orang keluarganya itu.

"Awalnya ada yang berkelahi di lorong sebelah kami, gara-gara selisih paham. Waktu habis Maghrib kemarin. Lalu bubar, " kata Astari saat dijumpai di rumahnya di Lorong Banten, Kelurahan Kemas Rindo, Kertapati.

Baca juga: Ayah Tega Aniaya 2 Anak Kandungnya di Tanjung Duren, Bermula Saat Pelaku Dikurung Istri di Kamar

Namun ternyata keributan kembali terjadi dengan jumlah orang yang lebih banyak. Ada yang masih remaja dan orang dewasa berjumlah sekitar 20 orang.

Ada orang yang tidak dikenal yang masuk ke dalam rumah lalu keluar lewat pintu belakang menghindari kejaran massa.

"Tidak tahu mereka cari siapa. Ada orang yang tidak kami kenal masuk rumah lalu keluar rumah kami. Rombongan itu masuk ke lorong kami mencari orang itu jumlahnya lebih banyak. Mungkin yang tadi berkelahi mengajak warga lainnya, " katanya.

Nahasnya ada salah satu warga sekitar bernama Deni (17) yang baru pulang salat Isya bertemu dengan rombongan massa yang mencari orang yang dimaksud. Karena takut ia pun lari ke arah rumah korban.

Baca juga: Warga Sampang Madura Menjadi Korban Penganiayaan: Bermula dari Cekcok dengan Pelaku

Sedangkan tiga korban lainnya yakni Zamzami, Astari kakak ipar, dan Maleha yang sedang duduk di depan rumah.

"Ada warga RT lain, Deni namanya ketemu rombongan pelaku di dalam lorong dan ikut dikejar, lari kesini. Terus ada kakak saya dan warga juga lagi duduk di depan warung. Deni tadi sudah kena siram duluan. Rombongan pelaku masuk terlihat membawa parang, pedang dan air keras, " jelasnya.

Di sela keributan terjadi Astari mencari keponakannya yakni Syariani (13) karena takut ikut menjadi sasaran.

"Aku juga sempat cari Rian, takutnya dia ikut kena. Setelah ketemu dia pulang, saat keributan itu dia ikut kena serangan parang di kepalanya, dan mengalami luka jahitan, " ungkapnya.

Sebagian pelaku masuk ke rumah Astari sambil mengibas dan menyiramkan air keras ke dalam rumah dan mengenai kedua kakaknya yakni Meni (54) dan Maleha (58).

Baca juga: Semula Diduga Meninggal karena Sakit, Kasmawati Ternyata Dianiaya, Kepalanya Dibenturkan ke Tembok

"Kakak saya yang lagi di dalam rumah kena siraman air keras di wajah," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved