Sabtu, 4 Oktober 2025

Penipuan Berkedok Terapi Cepat Hamil di Banyuasin, Ada 300 Orang Jadi Korban, Disuruh Makan Melati

Kasus penipuan berkedok pengobatan alternatif cara cepat hamil terjadi di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews.com: Freepik.com/lifeforstock dan TribunSumsel.com/M. Ardiansyah
(KIRI) Ilustrasi ibu hamil dan (KANAN) Para pelaku penipuan berkedok pengobatan terapi cepat hamil di Banyuasin. 

Kapolsek Talang Kelapa Kompol Sigit Agung Susilo membenarkan kasus ini.

Ia menjelaskan, pelaku memakai berbagai macam metode untuk melancarkan aksinya.

"Pelaku Teteh ini, menerapi korban dengan cara diurut. Setelah korban diurut, pelaku Mariah menyarankan agar korban mengkonsumsi tiga butir garam dan bunga melati sebanyak tujuh buah. Korban juga diminta menyediakan dua botol air mineral, sebagai syarat pengobatan," ujar Sigit.

Sigit menambahkan, sampai saat ini sudah ada 300 orang yang jadi korban.

Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah dengan menyusul adanya korban lain yang melapor.

"Dari data yang kami terima, korbannya sebanyak 300 orang. Itu baru yang di Banyuasin dan seputaran Palembang. Belum lagi korban yang di luar kota yang kami prediksi lebih banyak lagi," pungkasnya.

Sementara kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Setiap pasien memberikan uang nazar yang berbeda-beda untuk bisa diobati para pelaku.

Ada seorang yang menderita kerugian capai Rp 15 juta.

Baca juga: Mengaku Punya Orang Dalam, Pria di Muba Tipu Warga hingga Rp 180 Juta, Modus Masuk TNI Tanpa Tes

Pengakuan pelaku

Ketiga pelaku penipuan dengan modus bisa membuat perempuan hamil dalam waktu singkat saat diamankan di Polsek Talang Kelapa Banyuasin, Selasa (29/3/2022).
Ketiga pelaku penipuan dengan modus bisa membuat perempuan hamil dalam waktu singkat saat diamankan di Polsek Talang Kelapa Banyuasin, Selasa (29/3/2022). (TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH)

Pelaku Sarwati alias Teteh, Mariah dan Dwi, bersekongkol untuk melakukan penipuan ini.

Pelaku Sarwati alias Teteh sama sekali tidak memiliki keahlian baik dalam bidang pengobatan alternatif maupun medis.

Pelaku Teteh mengaku, bila praktek yang dilakukan sudah tiga tahun berjalan.

Awalnya, ia hanya membuka praktek urut capek. Karena hasilnya yang tidak besar, membuatnya berpikir untuk bisa mendapatkan uang yang banyak.

"Saya pernah urut perempuan, katanya setelah urut hamil. Dari situ, saya mulai bilang ke pasien kalau saya bisa pengobatan alternatif. Mulai banyak yang datang, jadi saya berpikir bisa menyakinkan pasien," kata Teteh, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Diduga Tipu Puluhan Investor, Bos Baba Rafi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved