Sabtu, 4 Oktober 2025

Penjara di Rumah Bupati Langkat

Jadi Tersangka Penganiayaan Kerangkeng Manusia, Anak Bupati Langkat Tak Ditahan, Polisi: Kooperatif

Dewa Peranginangin, anak Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin, tak ditahan meski jadi tersangka penganiayaan.

Instagram @tioritarencanap.a/via KOMPAS.com
Dewa Peranginangin (kiri), anak Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin (kanan). 

"Kedua, pada saat kita lakukan pemeriksaan sebagai saksi kedelapan tersangka itu hadir pada saat kita panggil di tanggal 25 (Maret) kemarin," sambung Tatan.

Baca juga: Menguak Peran Dewa Peranginangin Saat Aniaya Penghuni Kerangkeng Bupati Non Aktif Langkat

Baca juga: Dijadikan Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia, Anak Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana Kaget

Dewa Peranginangin Menjabat Wakil Ketua

Dewa Peranginangin merupakan putra Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin, yang sebelumnya diduga terlibat penyiksaan di kerangkeng manusia milik sang ayah.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, status DP berubah menjadi tersangka.

Mengutip Tribunnews.com, DP merupakan anak pertama Terbit Rencana dari dua bersaudara.

DP memiliki saudara perempuan bernama Ayu Jelita br Peranginangin.

Dalam struktur kepengurusan kerangkeng manusia, Dewa menjabat sebagai wakil ketua.

Sementara sang ayah, Terbit Rencana, sebagai ketuanya.

Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, mengklaim apa yang dilakukan Dewa Peranginangin termasuk tindak kekerasan.

Menurut Edwin, pihaknya baru kali ini menemui aksi seperti ini selama puluhan tahun bekerja.

"Semuanya sadis. Puluhan tahun saya berkerja, belum pernah menemukan kekerasan sesadis ini," ujar Edwin dalam konferensi pers, Rabu (9/3/2022), dikutip dari Tribun-Medan.com.

Baca juga: Tersangka Anak Bupati Langkat Kasus Kerangkeng Manusia Berjanji Hadir di Polda Sumut

Baca juga: Kesaksian Baru Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat, Ungkap Bagaimana Dewa Peranginangin Siksa Tahanan

Kekerasan ini terlihat dari adanya tahanan kerangkeng yang mengalami jari putus lantaran dipukul menggunakan palu oleh Dewa.

Bahkan, Dewa juga menyundut tahanan menggunakan api rokok.

Tak hanya itu, ia juga dikabarkan pernah meneteskan plastik yang sebelumnya sudah dibakar pada tahanan.

Hingga pada akhirnya ada satu korban yang meninggal dunia (SG) akibat kekerasan yang dilakukan anak sang bupati ini.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Nanda Lusiana Saputri/Pravitri Retno W)(Tribun-Medan.com/Satia)
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved