Banjir di Malang, Anggi Bersama Istri dan Anak Terpaksa Bertahan 3 Jam di Atas Kanopi
Pria muda itu, tak sempat menyelematkan diri, setelah banjir setinggi hampir tiga meter merendam rumahnya
Setelah sampai di atas, Anggi kemudian berkomunikasi dengan Ridho, tetangganya yang juga menjadi korban dalam peristiwa banjir itu.
Kedua kepala keluarga itu sama-sama terjebak banjir, yang menerjang wilayah perkampungannya.
Pada saat itu, warga hanya bisa melihat, kedua kepala keluarga tersebut yang hanya bisa menunggu bantuan dari Tim Sar untuk proses evakuasi.
"Tiga jam saya bersama keluarga berlindung di pojok kanopi. Sesekali kami bercanda, untuk menenangkan suasana. Saya juga berkomunikasi dengan Pak Ridho, untuk saling berkabar, sembari menunggu bantuan," ucapnya.
Baca juga: Banjir di Rancaekek Kabupaten Bandung Menewaskan Satu Orang
Hingga akhirnya, tim sar bersama relawan datang untuk menolong kedua kepala keluarga tersebut yang berlindung di atap rumahnya.
Proses evakuasi pun berjalan lancar. Kini istri Anggi yang hamil delapan bulan itu, sedang berada di rumah ibu Anggi yang berada di Dinoyo.
Sedangkan Anggi, kini masih membersihkan rumahnya, pasca diterjang banjir kemarin.
Atas peristiwa banjir tersebut, Anggi pun trauma. Dia tidak akan tinggal di lokasi itu lagi.
Sebab, menurutnya kejadian banjir ini bakal terjadi di daerah rumahnya yang masih ditinggalinya selama dua tahun terakhir.
"Mungkin saya jual rumah ini atau apa. Yang jelas saya tidak tinggal di sini. Apalagi setelah evakuasi saya diberitahu kalau banjir ini diakibatkan tembok yang jebol itu ya banjir lagi ini tinggal nunggu waktu saja," tandasnya.
Berita ini telah tayang di Tribun Jatim berjudul:
Cerita Korban Banjir di Malang, Sempat 3 Jam Menunggu di Atas Kanopi Rumah Bersama Istri yang Hamil