Tragedi Berdarah di Kediri
Depresi Kehilangan Pekerjaan, Rianto Mengamuk Bacok 10 Orang, 3 Meninggal
Seorang pria di Kediri Jawa Timur mengamuk dan membacok 10 orang keluarga dan tetangganya, hingga tiga diantaranya meninggal dunia.
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Seorang pria di Kediri Jawa Timur mengamuk dan membacok 10 orang keluarga dan tetangganya, hingga tiga diantaranya meninggal dunia.
Rianto waega RT 41 RW 12 Dusun Bangunmulyo Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur mengamuk hingga menyebabkan keluarganya luka-lukapada Selasa (8/3/2022).
Tak puas sampai di situ, tetangga yang mau membantu pun jadi korbannya juga.
Nur Kholis ketua RT setempat mengatakan kondisi korban yang terluka akibat peristiwa berdarah di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri kini dirujuk ke Rumah Sakit Simpang Lima Gumul
Baca juga: Pengeroyokan di Cafe Sungai Baung OKI, Polisi Tetapkan 4 Tersangka dan Ini Motif Pembunuhan
Diketahui akibat kejadian ini, 10 orang menjadi korban dimana 3 tewas dan 7 alami luka - luka.
Tiga korban tewas adalah Trinah, Siti Mujayanah dan Aziz. Dimana mereka semuanya sudah dimakamkan.
Sedangkan untuk 7 korban lainnya alami luka adalah seperti Riyanti, Siswo, Tuminah, Choirul, Kasiyanto, Komariatun, dan Kristono.
Padahal enurut Nur Kholis, ia dapat memastikan tidak pernah dengar keributan di rumah Rianto pelaku pembacokan yang tewaskan tiga orang.
Saat ditemui di Mapolsek Wates, Nur Kholis mengatakan jika sosok pelaku ini diketahui tidak pernah ada masalah dengan masyarakat.
Baca juga: Berseragam Lengkap Jalani Sidang Perdana, Kolonel Priyanto Didakwa Lakukan Pembunuhan Berencana
Pria berusia 54 tahun ini menjelaskan jika Rianto adalah sosok yang alim dan religius.
"Dia anaknya pendiam, saya sendiri belum pernah mendengar ada informasi ribut dengan keluarga atau adiknya," ujar Nur Kholis.
Lanjut mengatakan Nur Kholis, jika Rianto tidak pernah punya riwayat gangguan jiwa. Pun juga termasuk dendam dengan seseorang atau tetangga.
"Wong anaknya diam kok, mau dendam bagaimana," jelasnya.
Diakui Nur Kholis saat kejadian, ia masih beruntung bisa selamat dari amukan Rianto yang juga masih punya hubungan keluarga dengan dirinya.
"Saat itu dia datang ke rumah, saya tanyai mau cari apa dan kemana. Dia gak ngomong apa - apa, lalu semakin mendekat ke saya. Otomatis saya takut, dan istri saya bilang. Mas Lari o, lalu saya lari," ungkapnya.
Baca juga: Begini Tanggapan Krimonolog Terkait Siswa SD Dibunuh karena Mencuri Durian di Lampung