Pasien Meninggal Setelah Diduga Ditolak di RSAL Merauke, Keluarga Bantah Bocah itu Terpapar Covid-19
Norbeth membenarkan bahwa adiknya itu sempat dirawat di RSUD Merauke sebelum dibawa ke RSAL, namun perawatan di RSUD Merauke itu bukan karena Covid-19
Namun, AM tidak jadi dirawat di rumah sakit karena diduga ditolak oleh petugas medis.
Petugas medis di RSAL disebut hanya memberikan saran supaya pasien itu dirujuk ke UGD RSUD Merauke.
Keluarga kemudian membawa pasien ke UGD RSUD Merauke.
Namun, sesaat setelah sampai, nyawa AM tidak dapat tertolong.
Pihak keluarga telah mendatangi RSAL Merauke terkait insiden itu.
Mereka ditemui langsung oleh Kepala RSAL Merauke, Letkol Laut (K) Nursito, di ruangan kerjanya.
Nursito berjanji akan bertanggung jawab dan akan melaksanakan sidang kode etik terhadap tenaga medis yang terlibat.
Kawal Sidang Etik
Sebelumnya Norbert Tebay bersama 3 perwakilan dari keluarga pasien AM (10 tahun) mendatangi RS TNI AL Merauke, akhir pekan lalu.
Setelah bertemu Kepala Rumah Sakit AL (Rumkital) Merauke, Letkol Laut (K) dr D Nursito langsung, pihak keluarga pasien disambut Wadan Lantamal XI, Komandan Yonmarhanlan XI dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr Nevile R Muskita.
Norbert Tebay adalah pemilik akun TikTok kaka tua yang memviralkan video seorang pasien berusia 10 tahun meninggal dunia setelah ditolak oleh petugas Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke (RSAL Merauke) beberapa hari lalu.
Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, disebutkan pasien asli Marind ditolak berobat di RSAL Merauke dan diminta untuk membawa pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke.
Namun dalam perjalanan menuju RSUD Merauke, pasien meninggal dunia.
Norbert Tebay kepada wartawan menyatakan, akan terus mengawal pelaksanaan sidang kode etik yang diselenggarakan RS TNI AL terhadap tenaga medis yang piket saat pasien datang.
Baca juga: Viral Pasien Meninggal Setelah Ditolak RSAL Merauke, TNI AL Sanksi Tegas Petugas Jika Terbukti Lalai
Meski penjelasan RS TNI AL terkait keterbatasan karena tidak memiliki dokter spesialis anak, namun menurutnya harus ada penanganan terlebih dahulu kepada pasien agar nyawanya bisa diselamatkan.