Sabtu, 4 Oktober 2025

Hidup Sebatang Kara, Imam Masjid Berusia 80 Tahun di Kendari Ditemukan Meninggal di Kosan 

Seorang imam masjid di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan meninggal dunia di kos-kosan.

ilustrasi jenazah 

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Seorang imam masjid di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan meninggal dunia di kos-kosan.

Imam masjid Kelurahan Kendari Caddi, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sultra itu bernama Ahmad Nur Jaya (80).

Korban ditemukan meninggal dunia di kos-kosan, belakang Kantor Pusat Bank Sultra, Jl Bunga Tanjung, Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, pada Kamis (24/2/2022) pagi.

Baca juga: Kronologi Guru Ngaji di Lebak Diserang dan Dibacok hingga Kepalanya Dijahit

Baca juga: Janda di Serang Jadi Korban Penipuan, Dijanjikan Menikah, HP dan Motor Dibawa Kabur 

Imam Masjid kelahiran Bogor, 11 November 1942 ini ditemukan warga bernama Suriati (56) saat hendak memberi sarapan pagi.

Suriati merupakan seorang pedagang di Pasar Sentral Kota Lama Kendari, dialah yang menolong Ahmad Nur Jaya saat hidup terlunta-lunta di Kota Kendari.

Selama ini, Ahmad Nur Jaya hidup sebatang kara hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia

Suriati bercerita, pertama kali mengenal korban saat dirinya menghuni rumah kos di kawasan Kendari Caddi.

Saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tiba, ia memakai jasa Ahmad Nur Jaya untuk membacakan doa, seperti kebiasaan lebaran.

"Mau baca-baca bulan puasa dia (sebagai imam) mau kasih naik zakat fitrah (melalui) dia. Dia imam," kata Suriati disela-sela korban dievakuasi.

Imam tersebut juga, kata Suriati, sehari-hari sebagai pembawa becak di kawasan Kota Lama, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Namun, Ahmad Nur Jaya pernah terjatuh dari becak sehingga berhenti dari pekerjaan tersebut.

Saat itu, ia dan warga setempat memberi tempat tinggal sementara kepada kakek Ahmad di Lorong Buntu, Kelurahan Kendari Caddi.

"Karena kita tidak sampai hati lihat, jadi saya angkat ke sini (kos belakang Kantor Pusat Bank Sultra)," ujarnya.

Baca juga: Siskamling Keliling Kampung Bawa Anjing, Warga Gondangrejo Karanganyar Diburu dan Dikeroyok 2 Pria 

Baca juga: Penggunaan Bambu untuk Sirkuit Formula E di Ancol Jadi Polemik

Suriati pun memberi tumpangan ruangan permanen berukuran 3x4 meter kos-kosan milik adiknya di kawasan pemukiman belakang Kantor Pusat Bank Sultra pada sekira Mei 2021 lalu.

Tak hanya itu, ia dan adiknya merawat kakek ini selama tinggal di kos-kosan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sultra
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved