Minggu, 5 Oktober 2025

Ritual di Pantai Payangan Jember

Bripda Febriyan Duwi Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan, Sempat Pamit ke Istri Lewat Telepon

Bripda Febriyan Duwi menjadi korban dalam insiden ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Minggu (13/2/2022) dini hari.

Penulis: Nuryanti
Kolase Surya.co.id dan instagram
Bripda Febriyan Duwi, Bintara Polri yang jadi korban ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur. 

Diana tak tahu persis aktivitas suaminya.

Sebab, selama ini dia dan suami jarang tinggal satu rumah.

Febri dinas di Bondowoso, sedangkan Diana kerja di Probolinggo.

"Selama ini enggak ada yang aneh sama suamiku," ungkapnya.

Baca juga: Ritual di Pantai Payangan Jember Berujung Maut, Khofifah Minta Warga Waspada Potensi Ombak Tinggi

Baca juga: Pasutri Jadi Korban Tewas Ritual Maut, Bermula dari Pengajian, Sudah 3 Kali Ikut Ritual & Bawa Anak

Diketahui, keseluruhan peserta yang mengikuti ritual itu ada 23 orang.

Lalu, ada satu orang sopir yang mengantar anggota kelompok tersebut.

Mereka berangkat dipimpin oleh ketua kelompok, Nh (Nurhasan).

Kapolsek Ambulu, AKP Ma'ruf, mengatakan ada 20 anggota kelompok yang turun di tepi pantai.

Ke-20 orang itu berdiri dengan siku saling digandengkan.

"Sedangkan, yang empat menunggu di atas," ujarnya, seperti diberitakan Surya.co.id, Minggu.

Keempat orang itu yakni satu orang sopir yang memang tidak ikut ritual.

Lalu, tiga orang petinggi kelompok yang berada di kawasan pasir yang lebih atas.

Baca juga: Berawal dari Pengajian, Warga Lalu Diminta Ikut Ritual Tengah Malam di Pantai Payangan Jember

Baca juga: Motif Warga Ikut Ritual Pantai Payangan, Ada yang Berharap dapat Jodoh hingga Minta Ilmu Hitam

Pencarian korban ritual berujung maut di Pantai Payangan, sisi selatan Bukit Samboja, Dusun Watu Ulo, Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Minggu (13/2/2022).
Pencarian korban ritual berujung maut di Pantai Payangan, sisi selatan Bukit Samboja, Dusun Watu Ulo, Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Minggu (13/2/2022). (Tribun Jatim Network/Sri Wahyunik)

Sebelumnya, korban selamat bernama Bayu menceritakan, setelah beberapa saat meditasi berlangsung, ombak besar tiba-tiba datang dan menghantam mereka.

“Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari. Saya menghindari ombak kedua,” ungkap Bayu, Minggu, dilansir Kompas.com.

Ombak tersebut kemudian menyeret belasan rekannya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved