Minggu, 5 Oktober 2025

Ritual di Pantai Payangan Jember

Kisah Juru Kunci Bukit Samboja Selamatkan 3 Orang Saat Ritual Berakhir Bencana di Pantai Payangan

Selain menjaga makam Bukit Samboja, selama ini Saladin yang mendapat juga kepercayaan menjaga Pantai Payangan.

Editor: Hendra Gunawan
Bagus Supriadi/Dokumentasi Basarnas Jember
Evakuasi warga yang tenggelam di pantai payangan Jember. 

TRIBUNNEWS.COM -- Acara meditasi di pantai Payangan di sisi selatan Bukit Samboja, Dusun Watu Ulo, Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur memakan korban 11 orang.

Ada tiga orang yang berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai tersebut, hingga korban tak bertambah.

Adalah Saladin sang juru kunci makam Bukit Samboja.

Selain menjaga makam Bukit Samboja, selama ini Saladin yang mendapat juga kepercayaan menjaga Pantai Payangan.

Baca juga: Cerita Korban Selamat di Pantai Payangan Jember, Meditasi Buyar, Lari Hindari Ombak Besar

Karenanya setiap ada orang yang melakukan ritual atau meditasi selalu meminta izin kepadanya.

Sebenarnya, rombongan yang mengalami musibah tertelan ombak juga telah meminta izin kepada Saladin.

Saladin pun mengingatkan agar mereka tidak mendekati laut.

"Mereka sudah beberapa kali memang. Tadi malam izin juga, saya pesan supaya tidak turun ke dekat laut, karena ombak sedang tinggi," ujar Saladin kepada Tribun Jatim Network.

Saladin pun memilih tidur. Kelompok itu tiba di lokasi pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember: Kami Sedang Meditasi

Sekitar pukul 00.00 WIB, mereka memulai ritual.

Saladin yang tidur terkaget mendengar kegaduhan dari arah pantai. Dia pun langsung berlari ke pantai, sambil membawa pelampung.

Dia akhirnya terjun ke laut, dan berhasil menyelamatkan lima orang.

"Dua orang meninggal dunia, dan tiga orang hidup," katanya.

Saladin bersama warga dan SAR Rimba Laut langsung berjibaku menolong korban. Polisi, TNI, Basarnas, dan relawan, kemudian berdatangan juga melakukan pencarian.

Baca juga: Kronologi Tragedi di Pantai Payangan Jember, Diduga Ritual untuk Menenangkan Diri

Pencarian selesai pukul 11.50 WIB. Sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 12 orang selamat. Satu orang sopir juga selamat.

Pengakuan korban selamat

Seorang korban selamat dari kecelakaan laut di Pantai Payangan yang menewaskan 10 warga Jember, Jawa Timur, menceritakan ritual yang dilakukan oleh rombongan berjumlah 24 orang tersebut.

Korban selamat bernama Bayu tersebut menjelaskan, mereka datang untuk melakukan ritual berupa meditasi di tepi Pantai Payangan, Jember.

“Meditasi,” kata Bayu, Minggu (13/2/2022), melansir dari Kompas TV dalam artikel 'Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember, 10 Meninggal Terseret Ombak'.

Menurutnya, mereka melakukan meditasi di pinggir laut. Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.

“Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua.”

Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 10 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kesepuluh jenazah tersebut sudah tiba di Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifikasi dan pendataan.

“Di puskesmas ambulu sudah ada 10 jenazah yang menunggu proses identifikasi dari kepolisian,” jurnalis Kompas TV Jember, Hernawan, melaporkan dari Puskesmas Ambulu.

Seperti diberitakan, Kelompok Tunggal Jati Nusantara menggelar ritual di Pantai Payangan Jember.

Ada 23 orang anggota kelompok itu, dan satu orang sopir. Ritual berakhir duka, 11 orang meninggal dunia, dan 12 oran

Sudah Diperingatkan

Maut menjemput 11 orang peserta meditasi.

Secara keseluruhan, ada 23 orang yang mengikuti ritual. Dan satu orang sopir yang mengantar anggota kelompok tersebut.

Ke-23 orang itu berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, seperti Sukorambi, Patrang, Ajung, juga Rambipuji.

Baca juga: Detik-detik Puluhan Warga Terseret Ombak di Pantai Payangan Hingga Pengakuan Korban Selamat

Mereka berangkat dengan dipimpin oleh ketua kelompok, Nh (Nurhasan), warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi.

Menurut Kapolsek Ambulu, AKP Maruf, dari keterangan saksi yang sudah diperiksa terlebih dahulu, ada 20 orang anggota kelompok yang turun di tepi pantai.

"Ya di situ, di tepi pantai itu," ujar AKP Maruf kepada Tribun Jatim Network, sambil menunjuk titik yang dipakai ritual.

Ke-20 orang itu berdiri dengan siku saling digandengkan

"Sedangkan yang empat menunggu di atas," imbuh AKP Maruf.

Empat itu, satu orang sopir yang memang tidak ikut ritual, dan tiga orang petinggi kelompok yang berada di kawasan pasir yang lebih atas.

"Saat masih berdiri itulah, ombak besar datang. Waktu kejadian sekitar pukul 00.30-01.00 WIB dini hari tadi," lanjutnya.

Pencarian korban terseret ombak Pantai Payangan Jember, Minggu (13/2/2022).
Pencarian korban terseret ombak Pantai Payangan Jember, Minggu (13/2/2022). (Sri Wahyunik/Surya)

Menurut Kapolsek Ambulu AKP Makruf, petugas pantai sudah memperingatkan warga agar tidak melakukan kegiatan di sekitar pantai karena ombak sedang tinggi.

Imbauan tak diindahkan, Minggu tengah malam sekitar pukul 00.25 WIB, 24 orang yang mengikuti ritual tersebut dihantam ombak.

Akhirnya, warga meminta bantuan pihak kepolisian untuk menyelematkan.

Petugas kepolisian juga berkoordinasi dengan tim SAR hingga TNI untuk membantu korban.

Data sementara menyebutkan, ada 14 orang yang tersapu, tiga di antaranya selamat.

Kemudian 11 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.

Pencarian Ditutup

Tim SAR bersama kepolisian-TNI dibantu masyarakat akhirnya berhasil menemukan satu lagi korban tenggelam di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur.

Korban terakhir yang ditemukan bernama Syaiful, jasadnya ditemukan Minggu (13/2/2022).

Total korban meninggal dalam tragedi ritual berujung maut di Pantai Payangan, sisi selatan Bukit Samboja, Dusun Watu Ulo, Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember berjumlah 11 orang.

Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo menyebut pencarian korban resmi ditutup.

"Korban terakhir atas nama Syaiful berhasil ditemukan. Pencarian terhadap Syaiful terbilang lama, karena tadi awalnya tubuh kelihatan, kemudian dibawa ombak lagi, sehingga terus dicari sampai akhirnya ketemu," ujar AKBP Hery Purnomo usai pencarian di Pantai Payangan, Minggu (13/2/2022).

Syaiful yang dimaksud oleh AKBP Hery Purnomo adalah Syaiful Bahri, warga Dusun Krajan Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Jember.

Berikut data nama korban meninggal dunia yang dihimpun Tribun Jatim Network dari data Basarnas, relawan, juga yang didapatkan dari keluarga:

1. Ida, warga Kecamatan Rambipuji

2. Pingkan, warga Kecamatan Rambipuji

3. Bu Sulastri, warga Jalan Kacapiring, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang

4. Sofia warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi

5. Arisko (21) warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi

6. Febri (28) Kabupaten Bondowoso. Terdata sebagai anggota Polres Bondowoso

7. Musni warga Kecamatan Kaliwates

8. Yuli warga Kecamatan Panti

9. Kholifah, warga Desa Gugut Kecamtan Rambipuji

10. Sri Wahyuni Komariyah, warga Dusun Krajan Desa/Kecamatan Ajung

11. Syaiful Bahri, warga Dusun Krajan Desa/Kecamatan Ajung

Seluruh jenazah dibawa ke Puskesmas Ambulu untuk identifikasi awal. Setelahnya, jenazah dikirim ke Kamar Mayat RSD dr Soebandi Jember. Keluarga mengambil jenazah di tempat tersebut. (Sri Wahyunik/Tribun Jatim)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved