Minggu, 5 Oktober 2025

Pembangunan Waduk di Purworejo

Polemik Pembangunan Waduk di Desa Wadas: Sejumlah Warga Ditangkap, Tuai Kecaman Sejumlah Pihak

Pembangunan waduk di Purworejo, Jawa Tengah menimbulkan polemik. Sejumlah warga ditangkap oleh aparat sehingga menimbulkan kecaman dari berbagai pihak

Twitter Wadas Melawan
Ratusan polisi diterjunkan di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022). 

"Kami biasa bekerja di ladang memakai alat-alat itu, seperti arit, bendo, pisau dan sebagainya."

"Saat ratusan polisi merangsek ke Wadas, ada warga yang sedang mengayam besek (kerajinan bambu) pakai pisau, lalu langsung dibawa polisi," ujar seorang warga Desa Wadas, Siswanto.

Penangkapan juga dialami oleh dua warga Desa Wadas yang sedang berada di sebuah warung kopi.

Diketahui, personel yang datang ke Desa Wadas tidak hanyalah polisi, tetapi juga TNI bersenjata lengkap.

Aparat gabungan ini akan berjaga di lokasi selama proses pengukuran tanah mulai 8-10 Februari 2022.

Terkait hal ini, Siswanto menyampaikan bahwa warga Desa Wadas sangat kecewa karena aparat keamanan justru bertindak anarkis kepada warga.

"Tidak mungkin berani kami melawan aparat yang jumlahnya ratusan, kami hanya warga biasa. Yang hanya bisa kami lakukan saat itu cuma berdoa, mujahadah di Masjid," kata Siswanto.

Dikecam Berbagai Pihak

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti jelaskan alasan pihaknya tak menghadiri rekonstruksi penembakan berujung tewasnya 6 laskar FPI pada acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (17/12/2020).
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti.

Kecaman mengenai penangkapan kepada warga di Desa Wadas pun bermunculan.

Salah satunya adalah dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (KontraS).

Dikutip dari Tribunnews, kecaman dilakukan terkait penyerbuan serta penangkapan yang dilakukan oleh aparat keamanan.

KontraS menilai ribuan aparat yang turun dan menyisir Desa Wadas merupakan langkah intimidatif dan eksesif Kepolisian dalam menyikapi penolakan warga terhadap keberadaan pertambangan.

Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti juga menganggap penangkapan terhadap sejumlah warga tanpa alasan yang jelas menunjukan watak aparat yang represif dan sewenang-wenang.

"Terlebih jika berkaitan dengan kepentingan pembangunan atau investasi," kata Fatia.

Selain itu, Fatia juga menilai apa yang dilakukan pihak aparat keamanan jelas-jelas menunjukkan adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan.

Baca juga: Ratusan Polisi Diterjunkan di Desa Wadas, Reaksi Ganjar hingga Penjelasan Polda Jateng

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved