Kamis, 2 Oktober 2025

POPULER REGIONAL: Herry Wirawan Dituntut Hukuman Mati | Sosok Pria Penendang Sesajen Terungkap

Berita populer regional dimulai Herry Wirawan guru yang rudapaksa 13 santriwati dituntut hukuman mati hingga sosok pria yang menendang sesajen.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
Humas Kejati Jabar/Istimewa via TribunJabar
Terdakwa kasus rudapaksa 13 santriwati di Kota Bandung, Herry Wirawan dengan tangan diborgol diapit petugas Kejati Jabar saat ikuti sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Bandung di Jalan LLRE Martadinata Kota Bandung, Selasa (11/1/2022) 

Dalam sidang kali ini, Herry bakal mendengarkan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar.

"Terdakwa kita hadirkan di persidangan. Seperti disaksikan, dari Rutan kita bawa ke ruang sidang," ujar Kasipenkum Kejati Jabar, Dodi Gazali Emil di PN Bandung, dikutip dari Tribun Jabar.

Awalnya Herry akan dihadirkan di Pengadilan sejak agenda keterangan saksi-saksi.

Namun lantaran banyak kendala, Herry baru dihadirkan ke Pengadilan saat pembacaan tuntutan.

Baca selengkapnya.

2. Kepala Desa Bantawaru Minta Maaf Foto Alat Kelaminnya Viral di Media Sosial

Ilustrasi foto syur pria dan wanita diduga diambil di tempat wisata Tebing Koja.
Ilustrasi foto alat kelamin yang viral di media sosial (Tribunnews/Indiatimes.com)

Viral di media sosial foto alat kelamin Kepala Desa Bantarwaru, Soleh.

Setelah kejadian itu dia membuat video klarifikasi sekaligus minta maaf.

Foto tersebut dengan cepat menyebar dan viral sejak Kamis (6/1/2022) sampai sekarang.

Oleh karena itu, Soleh ingin meminta maaf kepada masyarakat umum, khususnya masyarakat di Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, soal unggahannya tersebut.

"Dengan ini saya ingin menjelaskan bahwa foto atau gambar tersebut sesungguhnya untuk konsumsi pribadi," ujar dia melalui rekaman video klarifikasi yang diterima Tribuncirebon.com, Selasa (11/1/2022).

Foto tersebut, kata Soleh, tidak sengaja tersebar murni karena kesalahan pribadinya.

Soleh awalnya bertujuan ingin mengunggah foto lain tapi justru foto itu yang tidak sengaja malah terunggah.

Walau sudah dihapus, sampai dengan saat ini foto tersebut masih tersebar luas.

"Saya atas nama pribadi maupun Kuwu (Kades) Bantarwaru ingin meminta maaf kepada masyarakat, terutama masyarakat di wilayah Bantarwaru dikarenakan adanya hal tersebut menjadi viral dan mencoreng nama baik saya pribadi dan masyarakat umumnya, khususnya masyarakat Desa Bantarwaru," ucap dia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved