Edy Rahmayadi Belum Tanggapi Somasi Coki, Begini Sikapnya Saat Ditanya Permohonan Maaf
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi enggan menanggapi somasi yang dilayangkan pelatih biliar, Khairuddin Aritonang
Untuk itu, Teguh bersama rekan pengacara yang tergabung dalam advokat menolak arogansi akan menyusun langkah lebih lanjut.
"Kita minta semalam 1x24 agar meminta maaf, tapi sampai sekarang belum juga. Ini kita sedang diskusi dengan tim mengenai langkah langkah yang akan kita lakukan selanjutnya," kata Teguh.
Akan lapor juga ke MUI
Jika tidak menanggapi somasi, Edy Rahmayadi akan dilaporkan ke Polda Sumut.
Selain ke kepolisian, Edy juga akan diadukan ke Kementerian Dalam Negeri dan DPRD Sumut, bahkan ke MUI.
"Perlu juga, kami laporkan ke MUI Sumut," kata salah satu kuasa hukum Choki, Teguh Syuhada, Kamis (30/12/2021).
Alasannya ialah Edy dinilai sudah menyakiti umat dan masyarakat, padahal memiliki slogan atau tagline dekat dengan ulama.
Baca juga: Buntut Jewer Telinga Pelatih Biliar Sumut, Edy Rahmayadi Tuai Kritik hingga Didemo Mahasiswa
"Pak Edy tagline-nya dekat sama ulama, dekat sama umat. Komunikasi dan interaksinya menyakiti umat dan masyarakat. Kami harap kepada ayahanda dan ulama kasih nasehat kepada dia. Jangan jadi pembenaran seperti itu," kata Teguh.
Apa yang mau dilaporkan?
Sebelum disomasi, Edy sempat mengaku heran apabila dia dilaporkan ke polisi.
"Apanya yang mau dilaporin, laporan itu kan ada syaratnya," kata Edy di rumah dinasnya di Medan, Kamis.
Edy tidak mau terlalu banyak berbicara terkait masalahnya dengan Choki.
Ia bahkan mengatakan, jika Choki benar-benar melaporkannya kepada polisi, maka jurnalis yang akan membelanya.
"Kalianlah yang bela saya," jelas Edy.
Kejadian ini bermula saat Edy Rahmayadi berpidato dalam acara penyerahan bonus atlet dan pelatih berprestasi di PON Papua XX yang digelar di rumah dinas gubernur di Medan, Sumut, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Sosok Pelatih Biliar yang Dijewer Gubernur Edy Rahmayadi, Ikut Andil Dapatkan 12 Medali di PON Papua