PON Papua
Susanti Ndapataka, Atlet NTT Peraih Emas PON Papua Latihan Pakai Ban Bekas di Kampung
Susanti mengandalkan ban bekas, tas pulsak yang diubah menjadi samsak dan sarung tinju bekas.
Di PON XX Papua Susanti meraih medali emas dalam cabang olahraga Muay Thai.
"Pelatih bilang alat latihan itu bukan satu-satunya syarat untuk jadi juara, apapun alatnya yang penting niat dari hati untuk keinginan mengejar cita-cita.
Keluarga sederhana
Susanti Ndapataka dibesarkan dari keluarga yang sederhana. Rumah beratap gewang dengan dinding bebak.
Hanya ada satu kamar di rumah Susanti.
Di ruang tamu terdapat kasur, lemari, dan televisi yang di atasnya diletakkan maskot kejuaraan yang pernah diikutinya.
Sang Ibu sudah meninggal, sementara ayahnya bekerja seorang pengembala sapi.
Susanti sudah tertarik dengan olahraga bela diri sejak kecil, dan mulai serius latihan tarung derajat saat duduk di bangku kelas dua SMP.
Susanti mengaku sempat dilarang oleh sang ayah, Maskur Ndapataka. Namun niat dan keinginan kokoh selalu melekat untuk meraih juara.
Setelah tamat dari SMA pada 2017 lalu, Susanti tidak melanjutkan pendidikan karena kendala biaya dan fokus menekuni olahraga Muay Thai.
Selain dukungan keluarga ada Angga Silitonga yang melatih tinju dan tendangan Susanti.
Dengan segala keterbatasan, Angga tetap mendampingi Susanti untuk mengapai mimpi sebagai atlet bela diri.

Viral dijemput pick up
Susanti Ndaptaka dan pelatih dijemput mobil bak terbuka alias pick up dari Bandara El Tari Kupang, Rabu (6/10/2021).
Video penjemputan sang atlet peraih emas di PON Papua itu pun viral di media sosial hingga mendapat dukungan dan simpati warganet.