Sabtu, 4 Oktober 2025

Kadernya Jadi Ketua Ormas FKamis dan Terlibat Penyerangan Lahan Tebu, Ini Sikap Demokrat

Anggota DPRD yang ditangkap polisi terkait penyerangan lahan tebu adalah kader Partai Demokrat.

Editor: Erik S
Kolase Tribunnews.com: TribunCirebon.com/Handhika Rahman dan TribunCirebon.com/Eki Yulianto
(Kiri) Pelaku yang terlibat bentrok saat diamankan pihak kepolisian dan (Kiri) Korban saat berada di dievakuasi ke puskesmas. 

Imbasnya, ada dua petani asal Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, meninggal dunia.

Polisi tangkap 26 orang

26 orang yang diamankan polisi saat kejadian berdarah yang terjadi di lahan tebu PG Jatitujuh di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka, Senin (4/10/2021).

10 orang di antaranya adalah pentolan FKamis. Salah satu di antaranya diketahui juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Indramayu berinisial T.

Polisi saat mengamankan pelaku terduga yang menewaskan 2 petani tebu warga Majalengka pada lahan tebu PG Jatitujuh di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021).
Polisi saat mengamankan pelaku terduga yang menewaskan 2 petani tebu warga Majalengka pada lahan tebu PG Jatitujuh di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021). (Handhika Rahman/Trbun Jabar)

Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif mengatakan, tindakan tegas langsung dilakukan polisi.

Mengingat konflik rebutan lahan tersebut sudah mengarah ke tindakan kriminalitas.

"Kurang lebih ada 10 orang pentolan-pentolan FKamis dan juga petani penggarap kita amankan juga sebagai saksi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (5/10/2021).

Para pentolan tersebut diduga menjadi preman yang memprovokatori sehingga peristiwa berdarah itu terjadi.

Latar belakang penyerangan

AKBP M Lukman Syarif mengungkapkan kejadian tersebut akibat ulah segerombolan preman yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis).

Baca juga: Ada Anggota DPRD Indramayu di Antara Warga yang Ditangkap Terkait Bentrokan Berdarah di Kebun Tebu

Para preman itu memprovokasi dan mengintimidasi para petani hingga terjadinya penyerangan di lahan tebu PG Jatitujuh di perbatasan Indramayu-Majalengka pada Senin (4/10/2021) kemarin.

"Bisa saya sampaikan bahwa ada segerombolan preman yang ingin menguasai lahan, dia mengintimidasi para petani yang bermitra dengan PG Jatitujuh," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (5/10/2021).

Dalam kejadian tersebut ada 2 petani warga Kabupaten Majalengka yang meninggal dengan kondisi mengenaskan seusai dibacok.

AKBP M Lukman Syarif mengatakan, dari keterangan para saksi, kejadian tersebut tidak disangka-sangka.

Peristiwa tersebut pun sebenarnya tidak perlu terjadi, para petani penggarap lahan itu diketahui juga tidak tahu apa-apa.

Baca juga: Komnas HAM Papua: Penyerangan Nakes di Kiwirok Mencirikan Aksi Teroris

Hanya saja, ada yang memprovokasi hingga terjadilah kejadian penyerangan tersebut.

"Begitu mereka bertemu di lahan tebu, kemudian ada yang memprovokasi, kira-kira seperti itu," ujar dia.

(Penulis: Handhika Rahman)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Anggota DPRD Indramayu Diamankan Polisi di Insiden Berdarah Lahan Tebu, Ini Langkah Partai Demokrat

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved