Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Tingkat Keterisian Tempat Tidur dan ICU RS Khusus Covid-19 di Kabupaten Bantul Lebih dari 90 Persen

Kabid Yankes Dinkes Bantul, drg Sapta Adisuka Mulyatno menyampaikan, keterisian tempat tidur di rumah sakit di Bantul selalu nyaris penuh

Editor: Eko Sutriyanto
Freepik
Ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan dan rumah sakit lapangan khusus Covid-19 di Kabupaten Bantul melonjak bahkan sampai 90 persen.

Jumlah tempat tidur Isolasi di rumah sakit di Kabupaten Bantul tersedia 345 bed sementara ruang isolasi intensif dengan fasilitas Intensive Care Unit (ICU) berjumlah 43 bed.

Data pada tanggal 21 Juli 2021 menunjukkan, sebanyak 316 tempat tidur Isolasi telah terpakai atau setara 91.59 persen selanjutnya, ruang isolasi intensif dengan fasilitas ICU sudah terpakai 41 dengan prosentase keterisian 95.35 persen. 

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Bantul, drg Sapta Adisuka Mulyatno menyampaikan, keterisian tempat tidur di rumah sakit di Bantul nyaris selalu penuh.

Sebab, jumlah kasus positif covid-19 banyak sehingga setiap hari pasien bergantian keluar - masuk perawatan rumah sakit terus menerus.

Menurut dia, BOR yang kondisinya selalu penuh itu bisa mempengaruhi pada angka kematian pasien.  

Baca juga: Tarik Tarif Parkir yang Tak Wajar di Lokasi Wisata, 9 Warga Bantul Diciduk

"BOR hampir tiap hari penuh berdampak pada angka kematian pasien. Karena keterbatasan tempat, tenaga dan sarana dan prasarana.

Termasuk apabila oksigen sulit," kata dia. 

Pelayanan untuk tempat tidur pasien sebenarnya sudah penuh, namun selama ini pihaknya menolak untuk menyerah.

 Ia menerapkan sistem triase.

Yaitu proses identifikasi pasien dan pengambilan keputusan menerapkan skala prioritas, pasien mana yang berisiko meninggal, atau berisiko memburuk keadaan klinisnya apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis, dan pasien mana yang dapat dengan aman menunggu. 

Sistem ini telah dibuat dari selter Kalurahan, Kabupaten, RS Lapangan hingga RS Rujukan Covid-19.

Apabila ada pasien di RS Rujukan namun kondisinya sudah mulai membaik, meskipun masih dalam masa isolasi, maka akan diturunkan di Selter Kalurahan.

Agar Rumah Sakit bisa bergantian merawat pasien lain yang membutuhkan.  

Baca juga: Soal Asal-usul Virus Corona, China Tolak Rencana WHO Kembali Selidiki Teori Kebocoran Lab Wuhan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved