Virus Corona
PPKM Darurat akan Diperpanjang? Ganjar Mengaku Tak Tega: Harus Dengar Suara Warga, Terlalu Berat
Wacana PPKM Darurat diperpanjang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi tanggapan, mengaku tak tega.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernut Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memberi tanggapannya soal wacana perpanjangan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Sebelum diputuskan PPKM akan diperpanjang atau tidak, kata Ganjar, pemerintah perlu mendengar suara masyarakat kecil terlebih dahulu.
"Kalau situasinya seperti ini, kita harus mendengarkan suara masyarakat. Masyarakat terlalu berat."
"Kalau PPKM-nya diperpanjang, tapi polanya seperti ini, masyarakat berat," kata Ganjar melalui postingan video di Instagram-nya, @ganjar_pranowo, dikutip Tribunnews, Selasa (20/7/2021).
Baca juga: Kabareskrim Perintahkan Jajarannya Tak Arogan Jaga PPKM Darurat, Contohkan Keberhasilan Kota Solo
Ia mengaku tak tega dengan masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM Darurat.
Ganjar mendengar keluhan warga yang tidak bisa makan di tempat.
Padahal di satu sisi, warga tersebut setiap harinya bekerja dan beraktivitas di jalanan.
"Nyuwun sewu ya (mohon maaf ya), saya tiap hari keliling sepedaan, aku yo ra tegel (tidak tega)."
"Bagaimana orang jualan pecel terus kemudian yang duduk di situ hanya sekian orang."

Baca juga: Nilai Kebijakan PPKM Darurat Serba Salah, Anggota DPR RI: tapi Jika Tak Diperpanjang . . .
"Mohon maaf , yang mungkin dia (pembeli) kerja harus pagi, abang becak di situ, teman-teman ojol di situ, mereka mau beli (makan) enggak bisa."
'"'Saya mau beli, mau makan di mana, Pak? orang saya ini orang keliling,' gitu. Saya pikir-pikir benar juga," jelas Ganjar.
Maka dari itu, menurut Ganjar, perlu adanya pola aturan PPKM Darurat yang lebih halus.
"Meskipun itu bentuknya darurat dan diperketat maka harus soft ," ucapnya.
ia mencontohkan, aturan PPKM Darurat memperbolehkan pengunjung makan di tempat.
Baca juga: Berakhir Hari Ini, Asosiasi Serikat Pekerja Minta PPKM Darurat Tidak Diperpanjang
Tentunya, dengan tetap menjaga jarak dan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.