Penanganan Covid
RS Kewalahan Hadapi Lonjakan Covid, Ahli Ingatkan Pentingnya Komunikasi: Pasien Cenderung Sensitif
Dewan Pakar IAKMI menjelaskan tiga hal yang harus diantisipasi ketika rumah sakit kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19
Yang jelas, Pemerintah Kota Bekasi akan terus berupaya memaksimalkan ruang-ruang yang ada agar tetap dapat mengakomodir pasien yang membutuhkan pertolongan medis.
"Kita belum perhitungkan kapasitas, kalau di sini (area parkir) masih kurang kita akan tambah lagi sampai ke area belakang (gedung RSUD)," terangnya.
Adapun tenda darurat RSUD Chasbullah Abdulmadjid dibangun sebanyak tiga lokal di depan area parkir IGD, di sana dapat menambah sebanyak 30 tempat tidur.

Namun, lonjakan pasien yang terus terjadi selama tenda darurat beroperasi sejak Rabu (23/6/2021) mengakibatkan pasien menumpuk.
Mereka terpaksa mendapatkan perawatan seadanya tanpa tempat tidur, beberapa ada yang dirawat di atas kursi roda sambil selang infus menempel ditubuhnya.
Lalu ada yang terpaksa tidur di lantai tenda dengan menggelar tikar atau kasur lipat, bahkan terdapat pasien kritis mendapatkan penanganan di atas mobil pikap akibat ruangan rawat inap penuh.
Tenda darurat RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi berfungsi sebagai triase, pasien yang datang akan diidentifikasi terlebih dahulu untuk menentukan Covid-19 atau bukan.
Jika pasien positif Covid-19, mereka akan langsung dipindahkan ke ruang isolasi rawat inap RSUD Kota Bekasi.
Sedang jika pasien negatif Covid-19, mereka akan menunggu di dalam triase sampai ruang inap tersedia.
(Tribunnews.com/Maliana, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)