Kamis, 2 Oktober 2025

Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur

Sosok Soleman Kamenglet, 'Juru Selamat' dari Alor, Siskamling Bencana Yang Menyelamatkan Nyawa

Siklus 2,5 jam ketiga kembali datang. Gelombang banjir bah yang datang dari arah atas turun dengan sangat deras

Editor: Hendra Gunawan
istimewa
Soleman Kamenglet 

Soleman menceritakan kisah heroiknya menyelamatkan warga di lingkungan RT yang ia pimpin, disaksikan Kepala BNPB Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo tepat di lokasi kejadian banjir di RT nya.

Doni sendiri bersama rombongan BNPB, sejak Senin (5/4/2021) sudah berada di Nusa Tenggara Timur untuk mengkoordinasikan penanggulangan bencana.

Setelah mengunjungi Lembata kemarin (6/4/2021), hari ini Doni sudah berada di Alor. Salah satu kabupaten di ujung timur Provinsi NTT.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau posko pengungsian di Lewoleba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/5/2021).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau posko pengungsian di Lewoleba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/5/2021). (Humas BNPB)

Data terakhir hari ini (7/4/2021), korban meninggal dunia di Alor tercatat 25 jiwa, korban hilang 20 jiwa, korban luka-luka 25 jiwa. Jumlah rumah rusak berat tercatat 179 unit, rumah rusak sedang 181 unit, dan 5 Fasum ikut terdampak pula.

Usai kunjungan, Doni Monardo kembali ke Larantuka, Flores Timur. Malam hari, Doni mengajak peserta rapat koordinasi penanganan bencana NTT via zoom yang berlangsung di rumah jabatan bupati Flores Timur untuk belajar dari kisah kearifan lokal Soleman. Seseorang yang dituakan, lalu dipilih menjadi Ketua RT, akan sangat didengar oleh warganya.

Tak bisa dibayangkan seandainya Soleman tidak menggedor-gedor rumah warga, bisa dipastikan jumlah korban jiwa akan lebih banyak.

Sejatinya, peran warga sangat besar dalam mengatasi bencana alam. Bahkan, 80 persen, Tindakan penyelamatan korban dilakukan oleh warga itu sendiri. “Jadi budaya gotong royong harus dimasukkan dalam program mitigasi bencana,” tandas Doni Monardo.

Apa yang dilakukan Soleman, sejalan dengan yang kerap diingatkan Kepala BNPB Doni Monardo. Yakni para pejabat pemerintah terutama bupati, wali kota, camat dan kepala desa kiranya aktif mengikuti informasi cuaca oleh BMKG. Kalau seandainya daerah terdampak, maka harus memberi info kepada warga.

Misal malam, curah hujan tinggi, rumah di lereng/kaki bukit sebaiknya mengungsi dulu. Agar bisa menghindari terjadi longsor, pohon tumbang. Bagi yang rumahnya dekat sungai, lembah, sebaiknya mengungsi, mengamankan barang berharga.

"Setiap jam, harus ada piket, siaga, bergantian masyarakat membagi tugas, semacam siskamling bencana. Sehingga ketika ada potensi terjadi banjir bandang, masyarakat bisa mengetahui lebih dini," ajak Doni.

(Laporan Egy dan Roso dari Alor, NTT)

Berita terkait

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved