Kamis, 2 Oktober 2025

Fakta-fakta Tanah Bergerak di Pemalang, Pohon Geser 30 Meter dari Titik Awal, Warga Ketakutan

Fenomena tanah bergerak menghantui warga di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Peristiwa ini tepatnya terjadi di Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul.

Editor: Endra Kurniawan
Kolase Tribunnews: Tribunpantura.com/Budi Susanto
(KIRI) Astuti warga Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, menjelaskan kondisi rumahnya dan (KANAN) Kerusakan sejumlah rumah karena pergerakan tanah 

Hal itu lantaran rumahnya mengalami kerusakan cukup parah pada sejumlah bagian.

Kerusakan di kediaman Astuti, dikarenakan tanah di wilayah desa tersebut mengalami pergerakan.

Kondisi itu menyebabkan puluhan rumah di Desa Majakerta, rusak parah, tak terkecuali rumah Sutati.

Tembok bangunan di beberapa rumah terlihat retak, bahkan beberapa ada yang hampir rubuh.

Selain tembok, atap dan lantai rumah warga di desa tersebut juga mengalami kerusakan.

Meski demikian, Astuti dan warga lainya tetap bertahan dan tinggal di rumahnya dengan rasa was-was.

Ia menjelaskan, kala hujan datang, rasa takut selalu mengintainya bersama keluarga.

"Kalau hujan datang kami takut, ya was-was kalau-kalau rumah rubuh," jelasnya, Selasa (6/4/2021).

Dilanjutkannya, ia tak mau mengungsi lantaran tak punya tempat lain untuk tinggal.

"Karena tidak ada tempat lain, meski takut, namun anak-anak tak mau meninggalkan rumah ini," paparnya.

Baca juga: Dua Bocah di Pemalang Hilang Misterius Sejak Minggu, Terakhir Terlihat Sedang Bermain di Hutan Jati

Warga Selalu Perhatikan Bunyi Tanda EWS

Uminingsih, Ketua RT 07/RW 04, Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, berdiri di sebelah satu dari dua EWS, yang dipasang di desa setempat, Selasa (6/4/2021).
Uminingsih, Ketua RT 07/RW 04, Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, berdiri di sebelah satu dari dua EWS, yang dipasang di desa setempat, Selasa (6/4/2021). (Tribunpantura.com/Budi Susanto)

Seperti dituturkan Uminingsih, Ketua RT 07/RW 04, Desa Majakerta, yang selalu memperhatikan simbol dari EWS.

"Kadang bunyinya seperti mobil ambulan, kadang hanya berbunyi layaknya sirine biasa," ucapnya, Selasa (6/4/2021).

Uminingsih menuturkan, tak hanya saat tanah bergerak, ketika hujan pun, dua EWS yang ada di desa juga memberikan tanda.

"Kami juga sudah diberi informasi oleh BPBD terkait tanda dari EWS, jika alat itu berbunyi seperti ambulan tak henti, warga harus segera meninggalkan lokasi," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved