Sabtu, 4 Oktober 2025

Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur

Terbaru Bencana Banjir di NTT: 128 Orang Meninggal, Lebih dari 8000 Warga Mengungsi

Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana alam akibat siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) kini menjadi 128 orang.

Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara Kabupeten Flores Timur pada Sabtu 3 April 2021. Flotim menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini. 

"Pasokannya aman," sambungnya.

Theresia, seorang warga yang sedang mengantre mengaku sudah antre beberapa menit.

SPBU lainnya mengalami kerusakan sehingga dia memilih mengisi bahan bakar di SPBU Fatululi.

"Sudah keliling ke semua, yang ada cuma di sini dan di TDM saja," tandas Theresia.

5. Warga Leudanung Keluhkan Belum Ada Bantuan dari Pemda Lembata

Warga di Desa Leudanung Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata mengeluhkan bantuan alat berat dari Pemkab yang belum juga datang. 

Bantuan itu penting untuk mengevekuasi korban longsor. 

Keluarga korban mengaku kecewa dengan respon lambat tersebut.

Baca juga: Penanganan Bencana di NTT, Doni Monardo Ingatkan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19

Ali Kedang yang merupakan keluarga korban mempertanyakan tindakan Pemda Lembata untuk mengevakuasi Korban Longsor yang ada di Desa Leudanung.

Seolah - olah menurutnya Desa Leudanung bukan berada di Wilayah Kabupaten Lembata.

"Saya merasa cukup kecewa seolah-olah bahwa Desa Leudanung ini bukan berada di wilayah Kabupaten Lembata."

"Karena sudah dua hari ini tidak ada tim yang datang ke Desa Leudanung."

"Pertanyaan besar saya, Leudanung bukan sebagian dari wilayah kabupaten Lembata?"

"Itu yang saya rasa kecewa karena di sini juga ada korban, dan untuk wilayah kedang yang ada korban itu kan hanya di desa Leudanung," kata Ali Kedang kepada wartawan pada Senin 5 April 2021, dikutip dari Pos Kupang

Ali juga telah menginformasikan kejadian ini kepada Kepala Dinas BPBD Kabupaten Lembata pada minggu pagi melalui telefon seluler namun Kadis masih melakukan koordinasi.

"Saya sempat telepon pak kadis BPBD kemarin pagi katanya dia lagi koordinasi dengan Pak Kapolres dan saya sudah sampaikan bahwa ada kejadian disini dan ada korban, yang saya heran itu kok sampe dua hari ini tidak ada tindak lanjut."

"Tidak ada satu pun tim yang datang ke sini, alat berat juga tidak ada sama sekali," katanya.

Meski demikian, Ia pun berterimakasih kepada Pemerintah Desa, TNI dan Polri serta masyarakat yang secara sukarela memberikan tenaga serta pikiran untuk melakukan proses pencarian kedua korban ini.

"Tetapi saya cukup terima kasih kepada TNI dan Polri karena anggota sampai di sini bersama masyarakat gali manual itu saya ucapkan terima kasih artinya ada perhatian dari TNI dan Polri untuk keluarga korban."

"Juga untuk seluruh masyarakat yang hadir saya ucapkan terimakasih banyak karena antusiasnya cukup tinggi," ujarnya

Oleh karena itu, Ia berharap agar proses pencarian tetap berlanjut agar jasad kedua korban tersebut bisa ditemukan.

"Jika hari ini belum ditemukan maka kami dari keluarga terus berupaya bersama pemerintah Desa Leudanung melakukan pencarian terhadap korban untuk mendatangkan alat berat kalau manual tidak bisa kami upayakan mendatangkan alat berat," tutupnya. 

Ikuti berita lainnya banjir di NTT

(Tribunnews.com/Daryono/Shella) (Pos Kupang/Intan Nuka/Ricardus Wawo)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved