Nenek 80 Tahun Ditemukan Tewas di Tepi Pantai setelah Banjir Bandang, Diduga Rumahnya Terseret Air
Seorang nenek 80 tahun ditemukan tewas di tepi pantai setelah bencana banjir bandang. Saat kejadian nenek tersebut berada di rumahnya.
TRIBUNNEWS.COM- Seorang nenek 80 tahun ditemukan tewas di tepi pantai setelah bencana banjir bandang.
Saat kejadian nenek tersebut berada di rumahnya.
Diduga korban terseret air.
Lorensius Latu (65), warga desa Amakaka tak kuasa menahan tangis melihat jenazah ibunya, Maria Bengang Geruoda (80) ditemukan di pantai desa Tanjung Batu, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu (4/3/2021) pagi.
Menurut Latu, ibunya sejak malam berada di rumahnya di desa Tanjung Batu. Banjir bandang yang berasal dari arah Gunung Ile Lewotolok menyeret dan menghanyutkan sejumlah rumah di wilayah desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara.
Maria Bengang Geruoda adalah salah satu korban meninggal dunia yang ditemukan pada pagi hari di tepi pantai.
"Mama ditemukan sudah meninggal," kata Lorensius pasrah.
Sementara itu, Tadeus Dosi, warga desa Tanjung Batu, berujar air bah dari arah Gunung Ile Lewotolok menerjang pemukiman warga sekitar jam 3 dini hari.
"Kita dalam rumah, saya tidak lihat air lumpur. Pagi sudah lihat begini," katanya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 33 Kota Besar di Indonesia, Senin 5 April 2021: Denpasar Cerah, Kupang Hujan
Baca juga: Cuaca Ekstrem Bibit Siklon Tropis 99S: Gelombang Laut Tinggi, Hujan Sangat Lebat, Angin Kencang
Baca juga: Banjir di Lembata, Jembatan Rubuh, Puluhan Warga Diduga Tertimbun Material Banjir Belum Ditemukan
Dia berujar warga masih mencari korban yang hilang. Sementara empat warga desa Tanjung Batu juga sudah ditemukan meninggal akibat tersapu banjir. Satu orang warga Waowala juga ditemukan meninggal dunia di desa Tanjung Batu.
Pantauan Pos Kupang di lokasi, banjir yang berasal dari gunung Ile Lewotolok membawa batu-batu besar, gelondongan kayu, dan lumpur tebal. Proses evakuasi korban luka-luka dan warga yang selamat masih dilakukan secara manual.
Pasalnya, batu-batu besar, gelondongan kayu dan lumpur yang berasal dari gunung membuat akses jalan di wilayah tersebut putus total. Beberapa jalan yang putus berada di wilayah desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara. Kendaraan dari Lewoleba hanya bisa sampai di desa Waowala.
Sampai saat ini, korban meninggal masih dalam proses pendataan. Personil TNI, Polres Lembata, Pos Angkatan Laut, BPBD Kabupaten Lembata dan warga bergotong royong mengevakuasi korban dan warga yang selamat.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, Kapolres Lembata AKBP Yoce Marthen, Ketua DPRD Lembata Petrus Gero dan Sekda Lembata Paskalis Tapobali tampak turun langsung ke lokasi bencana.
Berita terkait bencana alam akibat cuaca ekstrem di Indonesia Timur.
(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Banjir Bandang di Lembata, Lorensius Latu Histeris Melihat Jenazah Ibunya Maria Geruoda di Pantai