Kamis, 2 Oktober 2025

Miris, Pria di Cianjur Ini Dibunuh oleh Anak Kesayangannya

Merasa terganggu, AS langsung membawa senjata tajam dan menebaskan ke leher ayahnya sebanyak tiga kali.

https://www.freepik.com/
Ilustrasi pembunuhan 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Apa yang dilakukan seorang pemuda berinisial AS (21) kepada ayah kandungnya, Rudi (50), sangatlah menyesakkan hati.

Padahal, Rudi sangat menyayangi anak sulungnya tersebut sampai apapun keinginannya dikabulkan.

Peristiwa nahas ini terjadi di Kampung Sayangkaak RT 02/05, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (1/4/2021).

Saat itu, Rudi membangunkan AS dengan tujuan bergantian menjaga toko alat pancing.

Baca juga: Pembunuhan Sadis di Bantul Terungkap, Polres Kulonprogo Amankan Pelaku

Merasa terganggu, AS langsung membawa senjata tajam dan menebaskan ke leher ayahnya sebanyak tiga kali.

Hingga akhirnya Rudi tergeletak dengan luka di lehernya.

Rudi sempat dibawa ke RSUD Sayang, tapi nyawa tak dapat tertolong akibat luka berat yang dialaminya.

"Awalnya korban membangunkan anaknya untuk menggantikannya menjaga toko pancing milik korban,"

"Korban mungkin terganggu tidurnya dan kesal." ujar Kapolsek Cugenang, Kompol L Woro Wuriani dikutip dari TribunJabar.com.

Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Pembunuhan Cewek Pemandu Lagu di Malang, 2 Pria Jadi Tersangka, Ini Peran Keduanya

Polisi yang mendapatkan laporan pun langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan AS beserta barang bukti berupa sebilah golok.

Engkus, kakak kandung Rudi mengungkap fakta bahwa keponakannya tersebut merupakan anak yang sangat disayang korban.

Hampir semua keinginan AS dikabulkan dibanding permintaan anak bungsu Rudi.

"Kalau si bungsu mah apa-apa bilangnya nanti dulu saja, tapi kalau AS yang minta selalu diperhatikan oleh korban," kata Engkus.

Namun, Engkus tak menyangka Rudi tewas di tangan anak kesayangannya tersebut.

"Saya tak menyangka padahal adik saya Rudi (korban, red) sangat perhatian dan sayang sekali sama dia (tersangka, red)," kata Engkus di Mapolsek Cugenang, Jumat (2/4/2021).

Engkus yang kini tinggal di Cianjur Selatan tak mengetahui kejadian persisnya pembunuhan tersebut.

"Saya tak tahu kalau tersangka sakit, saya belum berkunjung lagi sudah lama," katanya.

Sering melamun

Sementara itu dikatakan adik AS berinisial A (15), sang kakak sering terlihat melamun.

Lebih tepatnya, AS kerap melamun semenjak pulang dari Banten.

Saya melihat kakak saya masih sering melamun, terakhir saya pulang ke rumah dari pesantren pada Selasa kemarin," ujarnya.

A tak melihat sang kakak sering bertengkar dengan ayahnya.

Lebih lanjut, A mengaku tak menyangka jika sang kakak tega melakukan aksi tersebut.

Pasalnya, A tak melihat ada gelagat aneh yang ditunjukkan sang kakak.

"Ia hanya sering melamun sudah ada sebulan, awalnya pulang dari Banten, saat di perjalanan pulang dari Banten ada yang bilang bahwa kakak saya seperti kemasukan, makanya ia sering melamun," kata Asep.

Sebelum kejadian, A mengaku kakaknya hendak dibawa untuk diobati.

Namun belum sempat diobati, kejadian nahas ini keburu terjadi.

"Pas kejadian juga awalnya sorenya mau berobat ke ustaz mau dilihat soal kebathinannya, namun keburu kejadian seperti ini," kata Asep.

Hingga saat ini, AS masih diperiksa pihak kepolisian.

"Saat ini masih kami dalami apa motif dari tersangka melakukan penganiayaan hingga menghilangkan nyawa orang tuanya," kata Kompol L Woro Wuriani.

Anak aniaya ibu, ayah, dan adik

Peristiwa lainnya terjadi di Kabupaten Mojokerto.

Warga Dusun Ngumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto mendengar suara tangisan dari dalam sebuah rumah, pada Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

Setelah didatangi betapa terkejutnya warga melihat pasangan suami istri bernama Sugianto (52), Tatik Kuswatin (40) beserta anaknya Dayung Rahmat Adi Santoso (9) telah belumuran darah.

Tetangga korban, Hariadi mengatakan ketiganya dalam kondisi sekarat dan mengalami luka parah pada bagian kepala.

Warga langsung mengevakuasi korban dari lokasi kejadian ke dalam mobil sedan dan Daihatsu Gran Max menuju ke rumah sakit.

"Korban banyak darah saya angkat ke mobil menuju ke Rumah Sakit Sido Waras di Bangsal," ucap Hariadi.

Remaja bernama Danang Marko Pambudi (17) rupanya merupakan dalang dari peniayaan sadis tersebut.

Danang yang tak lain adalah putra kedua Sugianto dan Tatik Kuswatin, tega menghajar keluarganya sendiri dengan martil.

Menurut Hariadi dia kerap mengenakan celana sobek, bertato dengan penuh tindik di telinga.

"Kalau keluar rumah dia seperti anak punk gitu celana sobek-sobek, tindik kuping dan terkadang rambutnya model berdiri," jelas Hariadi.

Menurutnya, Danang setiap hari pulangnya malam.

Namun, dalam sebulan ini Danang jarang ke luar rumah. Kabarnya habis dipukuli orang.

"Anaknya ini pendiam tapi perilakunya mengerikan sampai memukul kedua orang tua dan adiknya pakai palu," bebernya.

Anak Durhaka Berhasil Ditangkap

Anggota Satreskrim Polres Mojokerto berhasil menangkap Danang Marko Pambudi.

Tersangka yang badannya penuh tatto dan telinga penuh tindik, diringkus petugas di sekitar Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto, Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Aleksander, mengatakan pelaku penganiayaan ayah, ibu dan adik kandungnya berhasil ditangkap dalam waktu sekitar tujuh jam.

"Dari pemeriksaan saksi dan temuan di TKP kami memperoleh informasi yang akurat dan menangkap pelakunya," jelasnya, Rabu (31/3/2021).

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Anak yang Tega Bunuh Sang Ayah Sering Melamun setelah Pulang Berguru dari Banten

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved