Mudik Lebaran 2021
Gibran Larang Warga agar Tidak Mudik karena Tak Ingin Solo Kembali Jadi Zona Merah: Tahan Diri Dulu
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dengan tegas melarang adanya mudik lebaran di tahun 2021 ini.
Aturan ini berlaku untuk seluruh masyarakat. Mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga pekerja mandiri.
Baca juga: Organda DKI Jakarta Sebut Pemerintah Terlalu Cepat Putuskan Larangan Mudik
Baca juga: Mudik Dilarang, MTI dan Organda Minta Pemerintah Perhatikan Pekerja Transportasi
"Berlaku untuk seluruh ASN, TNI-Polri BUMN karyawan swasta, maupun pekerja mandiri dan juga seluruh masyarakat," ucap Muhadjir.
Meski begitu, pemerintah tetap memberikan jatah cuti Idul Fitri selama sehari.
Namun, masyarakat dilarang untuk mudik ke kampung halaman.
"Cuti bersama Idul fitri tetap satu hari tetap ada namun tidak boleh ada aktivitas mudik," pungkas Muhadjir.

Baca juga: Tindaklanjut Kebijakan Pelarangan Mudik, Kemenhub Siapkan Aturan Pengendalian Transportasi
Baca juga: Mudik Dilarang, Pengusaha Rental Mobil Tak Kurang Akal Siasati Pakai Cara Ini
Alasan di Balik Keputusan Larangan Mudik Lebaran, Antisipasi Varian Baru Covid-19 dari Inggris
Diberitakan Tribunnews.com, ada alasan di balik keputusan pemerintah untuk melarang kegiatan mudik Lebaran pada tahun ini.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengutarakan bahwa setiap kali liburan, selalu ada peningkatan kasus antara 30-50 persen, baik dari kasus terkonfirmasi positif maupun kasus aktif Covid-19.
Bahkan, dampak dari kenaikan kasus pada masa libur Natal dan tahun baru lalu yakni jumlah kasus aktif Covid-19 sampai saat ini masih terus meningkat.
Budi juga mengungkap peningkatan kasus Covid-19 di dunia dalam beberapa waktu terakhir.
Dirinya menyinggung soal varian baru virus corona dari Inggris yang dikenal sebagai B117.
Baca juga: Mudik Lebaran 2021 Dilarang, Agen Tiket Bus AKAP: Kita Cuma Jual Tiket Pulang Kampung Kok
Baca juga: Mengecewakan, Larangan Mudik Idul Fitri 2021 Bikin Pengusaha Rental Mobil Gigit Jari

"Di seluruh dunia kita tahu dalam minggu-minggu terakhir (kasus aktif) naik kembali."
"Banyak teori mengenai ini tapi saya belum berani bilang yang pasti, tapi ini karena adanya varian terbaru yang dari London. Indonesia baru masuk di bulan Januari dan sampai saat ini kita belum tahu berapa persen," ujar Budi melalui keterangan resmi dari Kemenko PMK, Jumat (26/3/2021).
Menurut Menkes, sebaiknya Pemerintah melakukan langkah antisipasi untuk mencegah melonjaknya kasus.
Keputusan pencegahan yang diambil oleh Pemerintah adalah melakukan peniadaan mudik pada tahun ini.
"Tapi baiknya kita antisipasi jangan sampai kejadian di kita (jumlah kasus naik lagi)," ucap Budi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi)