Selasa, 30 September 2025

KISAH Tobatnya Eks Komandan JI, Dapat Hidayah Lihat Polisi yang Dianggapnya Kafir Salat Tepat Waktu

Mantan (eks) komandan atau Ketua Jamaah Islamiyah (JI) Wilayah Mantiqi ke-III Asia Tenggara, Nasir Abbas membagikan kisah hidupnya.

Editor: Endra Kurniawan
Tangkap layar kanal YouTube HARIAN SURYA
KISAH Tobatnya Eks Komandan JI, Dapat Hidayah Lihat Polisi yang Dianggapnya Kafir Salat Tepat Waktu 

Baginya, menurut prinsip Islam, dalam situasi perang yang tak terhindarkan sekalipun, pihak yang berkonflik dilarang menargetkan warga sipil atau orang lemah yang tidak berkaitan langsung dengan sebab-musabab peperangan.

"Islam mengajarkan tidak boleh membunuh wanita, anak-anak, orang tua renta, orang tidak bersenjata, orang yang berlindung di rumah ibadah. Ya dan macam-macam lagi larangannya," ungkapnya.

Baca juga: Lewat Jasa Tensi Darah Keliling, Kakek 70 Tahun Bisa Sarjanakan Anak hingga Jadi PNS, Ini Kisahnya

Hanya saja, Abbas mengaku kesulitan meredam aksi nekat dari para anggota dan rekan sesama pimpinan di dalam JI saat itu.

Tak cuma itu, perasaan Abbas yang hancur, makin berlarut-larut saat dirinya dan sejumlah anggota JI kontra-pengeboman warga sipil, tak bisa menghalangi atau menahan aksi rekan anggota JI yang pro-pengeboman.

Ia hanya bisa mengelus-elus dada seraya sekuat tenaga menasehati anggota-anggota JI yang masih hidup dalam pelarian pascamelancarkan aksi.

Namun ternyata, upayanya itu tetap tidak bisa meredam aksi teror yang dilakukan anggota JI, hingga detik ini.

Mendapat Hidayah

Meski dirinya tak terlibat pengeboman. Semenjak ditangkap polisi, Abbas mengaku mendapat hidayah dari Tuhan sehingga membuatnya kini bisa berubah berbalik 180 derajat.

Hingga membuatnya tidak lagi kembali menjadi anggota JI, termasuk meninggalkan semua ajaran menyesatkan di dalamnya.

Hidayah dari Tuhan yang dimaksud Abbas ternyata dalam bentuk penampakkan perilaku kebajikan yang tak disadari muncul dalam adegan-adegan kehidupan saat dirinya diinterogasi di Mabes Polri, Jakarta.

Ia mendapati cuplikan adegan yang menghentak benaknya, saat melihat beberapa anggota polisi yang tengah berdinas meminta izin salat fardhu di awal waktu tatkala mendengar kumandang adzan.

"Saya mendengar azan dan ada anggota polisi yang angkat tangan kepada komandan dia; Ndan salat dulu. Mereka salat tepat awal waktu. Tidak semuanya tapi ada beberapa polisi yang kemudian izin untuk salat awal waktu," katanya.

Adegan itu, meskipun terbilang umum dan tidak ada orang yang memperhatikan, bagi Abbas, membuat hatinya terenyuh.

Baca juga: Kisah Mantan Pemain Manchester United yang Sekarang Jadi Kuli Bangunan

Seorang polisi, aparat negara yang dianggapnya kafir, ternyata berusaha untuk menunaikan ibadah salat tepat waktu.

Tak cuma itu, ada adegan kehidupan lain yang seakan dicuplikan Tuhan sebagai hidayah untuk Abbas. Yakni tatkala dirinya diberi nasi bungkus, dalam suatu sela sesi interogasi.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved