Ratusan Emak-emak Blokir Jalan Hadang Truk Sampah, Merasa Tertipu, Sudah 3 Kali Lakukan Aksi Protes
Ratusan emak-emak memblokir jalan dan menghadang truk sampah, mereka menolak beroperasinya TPA Karangdiyeng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan emak-emak memblokir jalan dan menghadang truk sampah.
Aksi itu dilakukan untuk menolak beroperasinya Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Karangdiyeng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Ternyata aksi tersebut sudah dilakukan sebanyak tiga kali.
Mereka merasa tertipu karena awalnya tempat tersebut akan digunakan untuk tempat wisata.
Aksi unjuk rasa yang didominasi emak-emak tersebut dilakukan dengan cara mereka duduk bersila memblokir akses jalan, tepatnya di depan Balai Dusun Jaringansari, Desa Karangdiyeng, Sabtu (23/1/2021).
Warga juga menghadang truk sampah yang hendak menuju TPA Karangdiyeng, sehingga sempat terjadi bersitegang antara masyarakat dengan sopir truk pengangkut sampah.
Baca juga: Warga Ramai-ramai Jarah Muatan Truk yang Terguling di Jalan Tawangmangu-Karanganyar
Baca juga: Cerita Pria Mandi di Kubangan Lumpur, Aksi Protes Jalan Desa yang Tak Diperbaiki Sejak 74 Tahun Lalu
Mereka memasang spanduk berisi tuntutan masyarakat Dusun Jaringansari menolak adanya tempat pembuangan sampah yang berada sangat dekat dengan permukiman penduduk, berjarak sekitar 300 meter.
Aspirasi tuntutan warga Dusun Jaringansari cuma satu, yakni menolak keberadaan TPA Karangdiyeng karena berdampak pencemaran lingkungan mulai dari menimbulkan bau tidak sedap yang menyengat, banyak bermunculan lalat dan potensi pencemaran air sumur.
Apalagi, warga merasa tertipu awal pembangunan tempat itu untuk kepentingan wisata, namun ternyata dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah yang mencemari lingkungan.
Baca juga: Ini Lho Bioskop Mawar, Lahan yang Membuat Kakek Koswara Digugat Rp 3 Miliar oleh Anak Kandung
Baca juga: Jadwal Misa Online Hari Ini (Minggu, 24/1/2021), Katedral Bandung Jam 06:00, 10:00 dan 17:00 WIB
Baca juga: Biodata Singkat Para Calon Kuat Kabareskrim Dua di Antaranya Ikut Rombongan ke DPR RI, Siapa Mereka?
"Warga membiarkan karena awal bilangnya untuk tempat wisata dan taman bermain, namun ternyata digerojok sampah sehingga kami protes,"ungkap emak-emak yang takut menyebutkan identitasnya karena privasi, Sabtu (23/1/2021).
Menurutnya, peresmian tempat tersebut yang kini dimanfaatkan sebagai TPA Karangdiyeng sudah diresmikan satu bulan lalu, pada Senin 7 Desember 2020. Warga setempat membiarkan karena memang ada pembuangan sampah.
Namun, keesokan harinya warga tercengang ketika melihat puluhan truk pengangkut sampah mulai beraktivitas di TPA Karangdiyeng pada Selasa (8/12/2020) pagi.
Aktivitas pembuangan sampah di TPA Karangdiyeng baru berlangsung sebentar sudah menimbulkan bau yang tidak sedap, yang tercium dalam radius sekitar 200 meter dari permukiman penduduk.
"Sehingga memicu gejolak warga protes turun ke jalan, karena bau menyengat yang berasal dari sampah dan truk-truk pengangkut sampah melewati jalan di dekat permukiman," ucap perempuan warga RT4/ RW2 Dusun Jaringansari tersebut.
Reaksi warga seketika bergejolak, mereka langsung menghadang truk sampah dan melarang masuk ke TPA Karangdiyeng.