Ratusan Emak-emak Blokir Jalan Hadang Truk Sampah, Merasa Tertipu, Sudah 3 Kali Lakukan Aksi Protes
Ratusan emak-emak memblokir jalan dan menghadang truk sampah, mereka menolak beroperasinya TPA Karangdiyeng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Ternyata aksi protes serupa sudah dilakukan warga sebanyak tiga kali pada Senin (8/12/2020) pagi. Kemudian, warga kembali melakukan aksi memblokir jalan pada Rabu 13 Januari 2021.
Baca juga: Viral Pria Tambal Jalan Aspal yang Berlubang Seorang Diri, Bentuk Protes karena Tak Kunjung Dibenahi
Merasa aspirasi masyarakat tidak kunjung ditanggapi oleh pemerintah daerah, akhirnya warga kembali menggelar aksi susulan yang melibatkan lebih banyak massa pada hari Sabtu (23/1/2021) ini, sekitar pukul 09.30 WIB.
"Tadi kami suruh putar balik sekitar 10 truk sampah yang hendak masuk ke TPA Karangdiyeng," bebernya.
Keinginan warga aktivitas pembuangan sampah tidak dilakukan di wilayah kampungnya. Mereka juga tidak berharap kompensasi.
Apalagi, warga merasa terusik adanya bau yang menusuk hidung setiap kali truk sampah melewati jalan kampung mulai pukul 06.00 WIB, hingga pukul 12.00 WIB.
Setidaknya, ada 20 truk tang beroperasi di TPA Karangdiyeng setiap hari. Warga juga memasang portal dari bahan bambu untuk menghalau truk sampah.
"Boleh tempat itu dipakai untuk hal yang baik-baik saja, pemancingan maupun taman wisata asalkan jangan dijadikan lokasi pembuangan sampah."
"Karena yang merasakan dampak bau sampah itu kami, bukan mereka yang membuat tempat ini secara sembunyi-sembunyi," jelasnya.
Baca juga: Berusaha Masuk Rumah, Pria Ini Malah Dilaporkan Mertua: Setahun Tinggalkan Istri yang Hamil Tua
Dia mengatakan, warga setempat merasa belum mendapat sosialisasi terkait pembangunan TPA Karangdiyeng yang hanya melibatkan segelintir orang tersebut.
Apalagi, Pemdes meminta fotokopi identitas seluruh warga tanpa pemberitahuan digunakan untuk kepentingan TPA Karangdiyeng.
"Ya, kami merasa tertipu diminta mengumpulkan kartu identitas yang infonya untuk bantuan Covid-19."
"Namun ternyata buat tempat ini. Kami tidak berharap kompensasi, intinya menolak keberadaan TPA Karangdiyeng," tegasnya.
Kepala Dusun Jaringansari, Akhmad Toyib menjelaskan, ratusan warga yang menggelar aksi unjuk rasa di tengah jalan dan menghadang 10 truk sampah itu menolak aktivitas pembuangan sampah di TPA Karangdiyeng.
"Saya hanya sebatas mendampingi warga terkait aspirasi mereka, belum ada solusi. Kemungkinan nanti akan ada pertemuan untuk merembukkan solusi dari persoalan ini," ujarnya saat ditemui di kediamannya.
Toyib mengaku, sebagian warga memang belum memperoleh sosialisasi terkait keberadaan TPA Karangdiyeng ini.
Baca juga: 2 Karyawan di Jepang Tewas Saat Memeriksa Sistem Pemadam Kebakaran yang Tidak Berfungsi