Setelah Heboh Karangan Bunga Selamat Menikmati Uang Haram Rp 1 Miliar, Wanita Ini Beri Klarifikasi
Mia Widaningsih memberikan klarifikasinya terkait soal karangan bunga yang bertuliskan Selamat Menikmati Uang Haram Rp 1 Miliar.
"Pas bulan itu sampai Oktober 2020 orang-orang yang sudah mendapat arisan tiba-tiba menghilang dan memblokir nomor hp saya," kata dia.
Hal ini berdampak pada tidak lancarnya iuran arisan yang sejatinya dibayarkan oleh anggota yang kabur.
"Sehingga arisannya macet dan yang iuran cuma sedikit," ujarnya.
Baca juga: Viral Karangan Bunga Tuduhan Gelapkan Uang Rp 1 M, Pengelola Arisan Buka Suara: Tidak Sebesar Itu
Sistem Arisan Online

Mia menjelaskan, arisan daring dijalankan dengan perantara dunia maya, khususnya media sosial.
"Anggota arisan bisa jadi saling kenal atau bisa juga tidak," paparnya.
Adapun cara kerja arisan daring menggunakan sistem menurun.
Arisan sistem menurun mengacu pada jumlah setoran yang tidak sama antara anggota yang satu dengan lainnya.
"Nominal setoran ditentukan sesuai dengan urutannya,yang mana urutan tertinggi nominalnya lebih besar dibandingkan dengan urutan di bawahnya," ujar dia.
Kelebihan dari arisan ini adalah urutan pada sistem menurun menunjukkan orang yang berhak mendapatkan arisan.
"Misalnya arisan diikuti lima orang dengan urutan nominal setoran misal si A bayar Rp 150 ribu, si B bayar Rp 125 ribu, si C bayar Rp 100 ribu, dan si D Rp 75 ribu," kata Mia.
Lalu dari urutan itu, setiap anggota akan putus arisan sebesar Rp 450 ribu secara berurutan.
"Giliran pertama ialah penyetor dengan nominal paling tinggi," tambahnya.
Baca juga: Tertipu Arisan Bodong, Irene Kirim Karangan Bunga Selamat Menikmati Uang Haram ke Kerabat Mempelai
Kronologi Macetnya Setoran
Mia membeberkan hingga Juli 2020 arisan berjalan lancar-lancar saja, namun pada Agustus 2020 muncul sebuah masalah.