Senin, 6 Oktober 2025

FAKTA Terbaru Kabar Penutupan dan Karantina Pendatang di Kota Solo, Pemkot Batal Jaring Pemudik

Pemkot Solo membatalkan rencana menjaring pemudik di terminal, stasiun, dan bandara. Pemberlakukan itu tidak dilakukan karena dinilai tidak efektif.

Penulis: Rica Agustina
Gambar oleh Pixabay
Foto ilustrasi seorang pria sedang menjalani karantina Covid-19 - Pemkot Solo membatalkan rencana menjaring pemudik di terminal, stasiun, dan bandara. Pemberlakukan itu tidak dilakukan karena dinilai tidak efektif. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar penutupan atau lockdown di Kota Surakarta (Solo) guna pencegahan penularan virus corona (Covid-19) menjadi isu yang mendapat banyak respon dari masyarakat.

Adapun kabar tersebut beredar beberapa waktu lalu melalui pesan berantai aplikasi perpesanan Whatsapp.

Dikutip dari TribunSolo.com, Wali Kota Solo Fx Hadi Rudyatmo menyatakan pemerintah kota (Pemkot) Solo berencana menjaring pendatang atau pemudik di terminal, stasiun, dan bandara.

Namun kemudian Rudy membatalkan rencana tersebut. Mengapa?

Berikut fakta-fakta terkait penutupan dan karantina pemudik di Kota Solo:

1. Batal Jaring Pemudik

Wacana Pemkot Solo untuk menjaring pemudik yang akan masuk ke Kota Bengawan resmi dibatalkan per Rabu (16/12/2020).

Pemkot Solo memastikan, proses skrining terhadap masyarakat yang turun di pintu-pintu masuk pemudik dan wisatawan Kota Solo tidak diberlakukan.

Hal itu terjadi karena pemberlakukan tersebut dinilai tidak efektif.

"Tidak jadi. Tidak efektif," kata Rudy, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Pemkot Solo Batal Periksa dan Karantina Pemudik, Wali Kota Solo FX Rudy Beri Alasan Ini

2. Penerapan Jogo Tonggo

Sebagai pengganti rencana penjaringan pemudik, Rudy mengatakan, Pemkot Solo kini akan lebih fokus pada penerapan program 'jogo tonggo'.

Program jogo tonggo akan dioptimalkan hingga libur Natal dan tahun baru nanti.

Rudy pun meminta warga untuk berperan aktif melaporkan pemudik yang tiba di lingkungan mereka.

Setiap RT/RW diminta menerapkan sistem tamu wajib lapor 1x24 jam, dan melaporkan pemudik yang baru saja tiba.

Lalu petugas Satgas akan datang menjemput dan mengarantina pemudik tersebut.

"Lebih fokus pada penerapan jogo tonggo. Jogo tonggo akan kita tingkatkan."

"Jogo tonggo melaporkan ke Satgas. Nanti langsung dijemput satgas dan dikarantina," terangnya.

Wali Kota Solo F. X. Hadi Rudyatmo.
Wali Kota Solo F. X. Hadi Rudyatmo. (Tribun-Video.com/Kharis Ardiyansah)

3. Solo Technopark Jadi Tempat Karantina

Diberitakan sebelumnya, beredar pesan berantai pembatalan Solo Technopark sebagai lokasi karantina mandiri.

Kabar tersebut kemudian dibantah keras oleh Rudy.

Dia menegaskan, karantina pemudik saat momentum libur natal dan tahun baru tetap dilakukan.

Para pemudik yang tiba di Kota Solo, sambung Rudy, bakal dikarantina selama 14 hari di Solo Technopark.

Selanjutnya, Rudy mengatakan para pendatang, baik yang hendak ke hajatan maupun menghadiri kunjungan kerja dimungkinkan tak menjalani karantina.

"Natal mau jagong (kondangan), tugas (dinas) itu ndak ada persoalan. Kalau mau jagong, nikahan boleh sesuai dengan protokol kesehatan," kata dia.

Baca juga: Fakta-Fakta Terkait Penutupan Kota Solo Bagi Pendatang yang Ramai di Aplikasi Perpesanan Whatsapp

4. Pemkot Solo Rampungkan Pijakan Hukum

Dalam waktu dekat, Pemkot Solo bakal merampungkan pijakan hukum yang mengatur pemudik untuk menjalani karantina.

"Sosialisasi H-7 tanggal 18. Nanti bagi pemudik ada petugas disana (di stasiun, terminal)," ujarnya.

"Sementara ini sampai tanggal 18 Desember 2020 masih pakai SE lama," tegasnya.

Dalam aturan baru itu, laju para pemudik bakal ditekan, mulai dari jalur Bus sampai jalur perkeretaapian.

"Bagi pemudik tetap ada petugas di stasiun dan terminal," paparnya.

5. PHRI Bakal Ketemu Wali Kota Solo

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo, Sistho A Srestho mengatakan industri perhotelan dan restoran masih mencoba bertahan di tengah mengemukanya wacana karantina pemudik.

"Masing masing anggota masih survive terlebih dulu, karena ini sudah terlanjur terjadi," kata Sistho kepada TribunSolo.com, Kamis (10/12/2020).

PHRI Kota Solo, sambung Sistho, segera mengagendakan pertemuan dengan Wali Kota Solo untuk membicarakan kondisi hotel dan restoran saat ini.

Selain itu, sejumlah masukan akan diberikan PHRI kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

"Kita sudah ada rencana dengan Pak Wali melihat kondisi saat ini. Nanti kita lihat hasilnya seperti apa," tutur Sistho.

Solo Technopark
Solo Technopark (Surakarta.go.id)

6. Banyak Pembatalan

Dikatakan Sistho dampak kerugian yang ditimbulkan akibat kabar-kabar tersebut begitu besar.

Lantaran saban hari selalu ada pembatalan tiket dari para tamu yang hendak ke Kota Solo.

Selain itu, kerugian yang paling mengerikan, kata Sistho yakni para pelancong yang masih belum melakukan pemesanan tiket.

Atau dengan kata lain mereka yang masih pada tahapan berencana berlibur ke Kota Solo.

"Yang mengerikan mereka yang mau berencana kesini akhirnya membatalkan rencananya dan mengakihkan ke Kota lain. Ini yang tidak bisa kita telusuri," ungkapnya Kamis (10/12/2020).

Itu terjadi lantaran selama ini Kota Solo dikenal last minute dalam hal pemesanan hotel.

"Masih banyak tamu yang belum sempat reservasi, setelah membaca pemberitaan yang begitu mengerikan akhirnya tidak jadi ke Kota Solo," paparnya.

Tak hanya itu, warga yang hendak mengadakan acara juga terpaksa harus dibatalkan mengingat tamu dari luar kota merasa khawatir ke Kota Solo.

"Kita sedih dan kecewa tapi harus bagaimana lagi," tutupnya.

Baca juga: Kaleidoskop 2020 : Langkah Gibran di Pilkada Solo 2020, Nyaris Gagal Terganjal Aturan, Kini Menang

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul BREAKING NEWS : Pemkot Solo Batal Jaring Pemudik di Stasiun dan Terminal, Ini Alasan Wali Kota.

(Tribunnews.com/Rica Agustina, TribunSolo.com/Adi Surya Samodra/Naufal Hanif Putra Aji)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved