Pemkot Solo Batal Periksa dan Karantina Pemudik, Wali Kota Solo FX Rudy Beri Alasan Ini
Pemerintah Kota Solo awalnya berencana untuk menjaring dan mengarantina pemudik, sementara wisatawan atau orang yang lewat Solo tak perlu karantina.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota Solo sempat berencana untuk menjaring dan mengarantina pemudik.
Namun, peraturan itu kembali berubah pada Rabu (16/11/2020).
Aturan terbaru, proses screening di puntu masuk pemudik dan wisatawan Kota Solo batal diberlakukan.
Awalnya, Tim Pemkot Solo menyiapkan petugas Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo untuk disiagakan di terminal, stasiun, dan bandara untuk menjemput pemudik.
Baca juga: Siapkan Sekolah Tatap Muka di Solo, Dinas Pendidikan: Persetujuan Orang Tua, Hal yang Paling Penting
Para pemudik yang dijemput akan dibawa ke rumah karantina yang telah disiapkan.
Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo menilai pemberlakuan tersebut tidak efektif.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo lebih memilih mengoptimalkan program jogo tonggo.
"Tidak jadi. Tidak efektif. Lebih fokus pada penerapan jogo tonggo. Jogo tonggo akan kita tingkatkan," kata Rudy, Rabu (16/12/2020).
Bagi warga luar kota yang tiba di Solo, Rudy mengimbau langsung pulang ke kampung mereka masing-masing.
"Warga luar kota yang turun di stasiun, terminal dan bandara silahkan saja," ucap Rudy.
"Silakan langsung pulang kampung ke kampung mereka masing-masing," tambahnya.
Baca juga: Wali Kota Solo Rudy Sebut Pendatang Tetap Karantina Meski Bawa Surat Swab Negatif: Tertular di Jalan
Warga, sambung Rudy, diminta untuk berperan aktif melaporkan pemudik yang tiba di lingkungan mereka.
"Setiap RT / RW kan ada sistem tamu wajib lapor 1 x 24 jam tamu harus lapor," tutur dia.
"Jogo tonggo melaporkan ke satgas. Nanti langsung dijemput satgas dan dikarantina," tambahnya.
Sukoharjo Larang Mudik