Hujan Es di Puncak Gunung Slamet, Baru Pertama Kali Terjadi di Akhir Tahun
Hujan es dan badai melanda puncak Gunung Slamet pada Minggu (22/11/2020) kemarin. Fenomena ini baru pertama kali terjadi di akhir tahun.
TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (22/11/2020), kawasan puncak Gunung Slamet dilanda fenomena badai dan hujan es.
Ketua Pengelola Basecamp Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri, memberikan penjelasan.
Badan dan hujan es tersebut, kata Saiful, kemungkinan karena perubahan cuaca.
“(Hujan es) akhir tahun baru kali ini, kemungkinan karena ada fenomena alam perubahan cuaca,” jelasnya, kepada Kompas.com, Selasa (24/11/2020).
Dia melanjutkan, hujan es di puncak Gunung Slamet sudah pernah terjadi.
Baca juga: Jejak Sejarah Pompeii, Kota Kuno yang Terkubur oleh Letusan Gunung Berapi
Baca juga: BPPTKG Catat Gempa Guguran Gunung Merapi Sebanyak 33 Kali
Kendati demikian, fenomena tersebut biasa terjadi pertengahan Februari.
Tidak hanya itu, hujan es pun merupakan fenomena yang tidak menentu meski pertengahan Februai kerap terjadi badai di puncak.
“Upaya antisipasi cuaca sebenarnya enggak khusus di hujan es."
"Pihak kami sudah beri arahan ketika briefing ke pendaki,” ungkap Saiful.
“Selain itu juga, kita beri selebaran cetak yang mengimbau pendaki untuk setop pendakian bila cuaca tidak bersahabat,” imbuhnya.
Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Pengungsi di Muntilan Butuh Logistik
Baca juga: Ditemukam Jejak Hewan MIsterius di Jalur Evakuasi Gunung Merapi, Begini Penjelasan TNGM
Bagi pendaki yang ingin melakukan pendakian ke Gunung Slamet, Saiful menyarankan agar mereka memeriksa keadaan cuaca terlebih dahulu.
Adapun, cuaca area basecamp dan cuaca di puncak gunung berbeda dan tidak mungkin sama menurutnya.
“Banyak nomor yang bisa dihubungi terkait mencari tahu kondisi cuaca Gunung Slamet."
"Selain itu siapkan fisik dan perlengkapan yang memadai,” ujar Saiful.
Belakangan ini, dia mengatakan bahwa cuaca di area Gunung Slamet sedang tidak menentu di antara hujan dan cerah.
Baca juga: Terjadi Hujan Es di Puncak Gunung Slamet, Para Pendaki Selamatkan Diri, 3 Alami Cedera & Hipotermia
Baca juga: VIDEO Detik-detik Tebing Lava Tahun 1954 di Gunung Merapi Berjatuhan, BPPTKG Beri Penjelasan