UU Cipta Kerja
Demo Berujung Ricuh di Jambi: Gas Air Mata Masuk Permukiman hingga Banyak Demonstran yang Pingsan
Aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja di Jambi pada Selasa (20/10/2020) berlangsung ricuh.
Ismet mengalami mata sakit, batuk hingga muntah.
"Pas sadar sudah di dalam masjid," ungkapnya.
Baca juga: Sisi Lain Demo UU Cipta Kerja Kemarin: Nenek Marahi Polisi hingga Demonstran yang Dijemput Ibunya
3. Suasana mencekam
Demonstrasi menolak Omnibus Law di Jambi berbuah mencekam menjelang petang.
Banyak video yang beredar di media sosial, dari warga yang tertunda pulang dari kantornya, karena masuk di area pengamanan demonstrasi.
Irmansyah yang tidak lagi mengikuti unjuk rasa juga terkena imbasnya.
Ia dan rekan-rekannya dari Aliansi Gestur sudah selesai berunjuk rasa pada siang hari.
Selanjutnya, mereka melakukan evaluasi di Kampus Unja Telanai.
"Suasananya mencekam," kata Irmansyah kepada wartawan, seperti dikutip dari Kompas.com.
Dia menceritakan bagaiaman tembakan gas air mata masuk perkampungan.
Baca juga: Terjaring Bakal Demo UU Cipta Kerja, Polisi Temukan Remaja Bawa Bom Molotov, Bendera Palestina, Batu
"Magrib itu cukup mencekam, apalagi ketika letusan tembakan ke arah mahasiswa dan di tengah jalan," jelasnya.
Irmansyah dan semua kawannya berlindung ke Masjid Ar Raudhah di sebelah Unja.
Banyak mahasiswa dan pedemo lain yang pingsan di dalam masjid.
"Suasananya parah . Kawan-kawan mahasiswa dan kami terkena gas air mata. Banyak yang sesak napas dan ada juga yang pingsan," kata Irmansyah.
Para pendemo saat itu mendapat bantuan dari warga.
Warga yang selesai shalat juga membantu mahasiswa yang ada di dalam masjid.
"Tapi pas penyisiran malam itu, banyak mahasiswa yang ditangkap dan ada mahasiswa yang menumpang sembunyi di rumah-rumah warga," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com: Kontributor Jambi, Jaka Hendra Baittri)