Yakin Flyover Purwosari Buat Pariwisata Solo Makin Melejit, PHRI: Aksesbilitas Komponen Penting
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo menilai adanya Flyover Purwosari dapat meningkatkan sektor pariwisata di Kota Solo.
TRIBUNNEWS.COM - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo menilai adanya Flyover Purwosari dapat meningkatkan sektor pariwisata di Kota Solo.
Humas Badan Pimpinan Cabang (BPC) PHRI Solo, Sunardi, menilai aksesbilitas menjadi komponen penting bagi pariwisata.
"Ketika wisatawan menuju destinasi wisata, aksesnya gampang dan mudah, terhindar dari macet, hemat BBM, maka ada efisiensi," ungkapnya dalam program Overview Tribunnews, Kamis (8/10/2020).
Sunardi menyebut, jika wisatawan melakukan perjalanan dengan biaya murah dan efisien tentu akan lebih senang.
"Orang pasti akan lebih senang menuju Kota Solo," ungkapnya.
Baca: Hampir Selesai, Pembangunan Flyover Purwosari Solo Capai 81,28%, Target Beroperasi 20 Desember 2020
Sunardi meyakini Flyover Purwosari akan berdampak positif bagi Kota Solo.
"Makanya kami yakin kalau 20 Desember 2020 nanti diresmikan, akan bermanfaat dan berimplikasi sangat baik bagi sektor pariwisata di Kota Solo," ungkapnya.
Sunardi menegaskan, flyover sangat membantu akses pengunjung Kota Solo.
"Temen-temen di perhotelan sudah punya paket-paket khusus, sehingga akan bersinergi dengan transportasi dan destinasi wisata," ungkapnya.
Selain menggunakan hotel, paket wisata di Solo juga memanfaatkan kerja sama dengan moda transportasi.
Baca: Rekomendasi 5 Ayam Geprek Enak di Solo untuk Makan Siang
Adapun transportasi di Solo dinilai Sunardi sudah memadai.
"Apalagi ada program Batik Trans dan feeder gratis dari pemerintah kota," ungkapnya.
Tamu-tamu dari Kota Solo juga disebut banyak yang tertarik dengan transportasi tradisional becak.
"Bisa naik becak untuk berkeliling Kota Solo, ke destinasi wisata dan mencari oleh-oleh adalah kenyamanan bagi tamu, terutama dari luar Solo," ujarnya.
"Di sisi lain, adanya transportasi lain juga sangat memberi support untuk mencukupi kebutuhan para tamu," sebutnya.
Baca: Rival di di Pilkada Solo 2020 Akui Takut Bertemu Gibran Rakabuming: Kita Sadar Kita Orang Kecil
Meski fasilitas transportasi dan infrastruktur di Kota Solo sudah memadai, Sunardi menilai masih ada yang harus ditingkatkan.
"Yakni Kebersihan fasilitas umum, ini perlu ditingkatkan dan menjadi PR bersama," ujarnya.
"Kami berharap kepada teman-teman mitra di Kota Solo, mari memberikan pelayanan terbaik sehingga tamu datang ke sini puas dan nantinya akan kembali lagi," ungkapnya.
Progres Flyover Purwosari
Progres pembangunan jalan layang atau Flyover Purwosari di Kota Solo, Jawa Tengah hampir selesai.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Ari Wibowo, menyebut progres pembangunan mencapai 81,28 persen.
"Saat ini masih proses pemasangan girder (balok di antara dua penyangga, red) di atas," ungkapnya dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (8/10/2020).
Baca: PUPR: Tiga Proyek Konstruksi Tol Pondok Aren-Serpong Serap Ribuan Pekerja
Ari menyebut Flyover Purwosari dapat mulai beroperasi pada Desember mendatang.
"Kita harapkan 20 Desember 2020 sudah bisa dioperasionalkan, sudah difungsikan untuk publik," ungkapnya.

Baca: Aksi Solo Gugat Omnibus Law Berlangsung Siang Ini dan Trending di Twitter, Suarakan 6 Poin Penting
Ari mengungkapkan nantinya akan ada simulasi internal terhadap Flyover Purwosari.
"Mulai dari mobil, hingga kendaraan besar seperti bus Batik Solo Trans yang agak panjang dan lower deck," ungkapnya.
Sementara itu mengenai Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL), Ari menyebut tidak jauh berbeda dengan video tiga dimensi yang beredar.
"Namun secara resmi akan kami sosialisasikan di akhir November atau awal Desember 2020," ungkapnya.
Baca: Daftar Elit Politik yang ‘Turun Tangan’ Jadi Juru Kampanye Gibran di Pilkada Solo 2020
Ari mengungkapkan, Flyover menjadi solusi kemacetan di Kota Solo.
"Karena salah satu faktor penyebab kemacetan di Solo karena adanya perlintasan kereta api," ungkap Ari.
Diketahui, terdapat tujuh perlintasan kereta api di Kota Solo.
Dua di antaranya telah teratasi dengan adanya over pass di Manahan dan Flyover Purwosari nantinya.
Lebih lanjut Ari menyebut Kota Solo setiap harinya terbebani 2 juta kendaraan.
"Dan itu tidak hanya dari Solo, karena penduduk Solo hanya sekitar 560 ribu jiwa," ungkapnya.
Setelah adanya Flyover Purwosari, perlintasan kendaraan di bawah Flyover yang melewati rel akan ditutup.
"Adapun untuk kendaraan tidak bermotor, telah disiapkan under pass transito sebagai solusinya," ungkap Ari.
Diketahui, pembangunan Flyover Purwosari telah dimulai sejak 8 Januari 2020 lalu.
Kontrak pembangunan mencapai Rp 104 miliar.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)