Kamis, 2 Oktober 2025

Warga Jerit-jerit Histeris Lempari Mobil Ambulans, Tolak Jenazah Pasien Reaktif Covid-19

Lantaran terus dilempari oleh warga yang marah, ambulans akhirnya mundur perlahan dan pergi dari lokasi di Probolinggo.

Editor: Ifa Nabila
KOMPAS.com/Istimewa
Mobil ambulans yang mengangkut jenazah dilempar oleh sejumlah warga di Probolinggo. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video menunjukkan warga melempari mobil ambulans yang mengangkut jenazah pasien reaktif Covid-19.

Bahkan terdengar warga yang menjerit-jerit histeris menolak pemakaman itu.

Lantaran terus dilempari oleh warga yang marah, ambulans akhirnya mundur perlahan dan pergi dari lokasi.

Video itu lalu menyebar di Facebook dan grup WhatsApp.

Baca: Dukungan Psikososial untuk Anak-anak yang Dirawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet

Kejadian itu di Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Minggu (4/9/2020).

Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Ugas Irwanto mengatakan, mobil ambulans itu membawa jenazah M (70) ke rumah duka.

M sebelumnya sakit sesak napas dan dibawa ke Rumah Sakit Rizani Kecalatan Paiton, pada Sabtu (3/10/2020).
Saat masuk ke rumah sakit, lanjut Ugas, M menjalani rapid test dan hasilnya reaktif.

Pihak RS lalu melakukan tes swab, tapi M meninggal sebelum hasil tes swab keluar.

Ugas menambahkan, tim medis rumah sakit memberlakukan pemulasaraan dan pemakaman menggunakan protokol Covid-19.

Baca: Hati Ibu Hancur Anaknya yang Masih SMP Jadi PSK, Pingsan saat Lihat Alat Kontrasepsi: Mama Ga Ikhlas

Keluarga M juga setuju untuk dimakaman sesuai protokol.

Jenazah M lalu diantar ke rumah duka. Ternyata, keluarga dan para warga menolak dimakamkan secara protokol Covid-19.

Warga kemudian merebut peti jenazah dan mengeluarkannya dari peti. Kemudian dishalati dan dimakamkan secara biasa.

Tak hanya menolak pemakaman M secara protokol Covid-19 itu, sejumlah warga juga mengusir dan melempar mobil ambulans dengan batu dan kayu.

"Peristiwa itu sangat disayangkan karena di saat pihak keluarga sudah menerima proses pemulasaran dengan protokol kesehatan, ternyata setelah di rumah duka berubah pikiran dan cenderung anarkis. Kami tunggu saja hasil swabnya keluar, baru kami bisa mengambil langkah berikutnya," kata Ugas, saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/9/2020).

Ugas menegaskan, pihaknya berencana memproses kejadian itu secara hukum jika hasil tes swab M keluar dan hasilnya positif. (Kompas.com/Ahmad Faisol)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ambulans Dilempari Warga, Tolak Jenazah Pasien Reaktif Dimakamkan Protokol Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved