Virus Corona
Satu Keluarga di Mempawah Terpapar Covid-19, Tertular Dari Ibunya yang ASN
ni menjadi klaster keluarga saat pengumuman diumumkan terkonfirmasi positif, Rabu 30 September 2020.
Dikatakannya, akibat dari peningkatan kasus positif covid-19 ini, hingga Pemerintah Provinsi harus membuat opsi kepada masyarakat untuk pemberlakuan PSBB atau disiplin menggunakan protokol kesehatan jika tidak ingin terjadi peningkatan kasus 2 kali lipat hari ini.
Dari 957 kasus menjadi 1.914 kasus untuk 6 bulan ke depan.
Kondisi saat ini, dinilainya sudah sangat sulit untuk mengelompkan (Klaster). Hal itu dikatakannya akibat dari adanya transmisi (Penularan) lokal.
Sebagaimana, lanjut Dr. Malik, sudah dijelaskan oleh Pandu epidemiolog Universitas Indonesia (UI) yang mengatakan bahwa penularan lokal virus Corona sudah tak terkendali.
Sehingga sangat sulit untuk membuat klaster.
Hanya saja untuk memudahkan tracing kepada orang kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam 1-2.
"Mengapa terjadi peningkatan Kasus Covid-19 di Kalbar, dan angka kematian tentunya berbanding lurus jika angka kematian rata-rata di Indonesia adalah 3, 43 %, artinya setiap 100 kasus ada 3 kematian.
Jika 1000 kasus, maka akan ada 34 kematian.
Tetapi angka kematian di Kalbar jauh lebih rendah dari angka nasional yaitu 1% atau 9 kematian dari 957 kasus," ujarnya.
Ini menggambarkan kondisi penanganan kasus di RS sudah baik.
Namun juga perlu diwaspadai fenomena Gunung Es, bisa jadi kematian di Kalbar yang juga telah mencapai angka rata-rata nasional, hanya tidak tercatat dengan baik," lanjutnya.
Alasan yang paling mungkin mengapa terjadi peningkatan kasus sangat tajam pada akhir-akhir ini, Dr. Malik menerangkan karena sudah tidak ketatnya kontrol pelaksanaan protokol kesehatan, serta adanya jumlah pemeriksaan yang meningkat sesuai dengan target kalbar yaitu 200 Per minggu dalam setiap Kabupaten.
Selain itu, menurut Dr. Malik peningkatan itu juga terjadi karena adanya pergeraka atau mobiltas penduduk antar Kabupaten/Kota maupun Provinsi yang masif akibat mis persepsi tentang pemberlakuan new mormal yaitu adanya pelonggaran dalam menjalankan protokol kesehatan yang dilakukan sebagai upaya pemulihan ekonomi.
Ia menilai bahwa peningkatan kasus Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia sudah mulai senada dan seirama.
Hal itu dikatakannya terlihat jelas di wilayah perkotaan.