Minggu, 5 Oktober 2025

Penjambret Spesialis Korbannya Ibu-Ibu dan Anak-Anak Ditembak, Ternyata telah Beraksi 11 Kali

Setiap beraksi, Fahrul dan Busron kompak mengendarai motor L 5615 YH berboncengan mencari sasaran

Editor: Eko Sutriyanto
IST
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM,  SURABAYA - Mochamad Busron Fahrudin (20), dan Mochamad Fahrul (20) warga Jalan Banyu Urip Wetan V,  Surabaya akhirnya menyerah di tangan polisi.

Keduanya diamankan setelah 11 kali melakukan aksi penjambretan di sejumlah wilayah Kota Surabaya.

Keduanya bahkan harus merintih kesakitan seusai dua kakinya ditembus peluru polisi saat mencoba kabur ketika dikeler.

Kedua pemuda yang sama-sama masih berusia 20 tahun itu diamankan petugas di rumahnya masing-masing, Senin (28/9/2020).

 "Kami sergap keduanya di rumah yang ternyata masih bertetangga," kata Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksono, Rabu (30/9/2020).

Arief menjelaskan, penangkapan kedua tersangka bermula dari laporan aksi penjambretan di Jalan Menur Pumpungan.

Aksi keduanya juga rekaman Closed Circuit Television (CCTV).

Bahkan, video tersebut sempat viral di media sosial facebook.

"Kami tindaklanjuti dengan mendatangi lokasi dan mengidentifikasi para pelakunya," lanjut Arief.

Baca: Selamatkan Jambret dari Warga yang Main Hakim Sendiri, Polisi Ini Malah Diamuk Massa hingga Masuk RS

Pertama polisi menangkap tersangka Fahrul. Tersangka diminta menunjukkan lokasi tempat temannya, namun dengan nekat dia berupaya melarikan diri. Tiga kali tembakan peringatan tidak digubris membuat polisi terpaksa melumpuhkan kaki tersangka.

"Upaya yang sama juga dilakukan Busron. Mengetahui kami datangi dia melarikan diri dari pintu belakang," tambahnya.

Setiap beraksi, Fahrul dan Busron kompak mengendarai motor L 5615 YH berboncengan mencari sasaran.

Mereka mengincar perempuan dan anak-anak yang tengah bermain handpone di jalan, bahkan di perkampungan yang sepi.

Kepada polisi, Fahrul mengaku jika ia lebih mudah menyasar perempuan dan anak-anak karena minim perlawanan.

"Kalau perempuan sama anak-anak itu jarang ada yang ngelawan. Langsung ambil saja terus pergi. Paling kalau anak-anak cuma nangis saja pak," aku tersangka.

Baca: Kemendikbud Temukan Kasus Satu Nomor Ponsel Didaftarkan 100 Penerima Bantuan Kuota Internet

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved