Sabtu, 4 Oktober 2025

Satu Keluarga yang Tewas Terpanggang Dimakamkan Bergilir, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran

Satu keluarga yang tewas terpanggang dalam kebakaran gas elpiji dimakamkan secara bergilir.

Editor: Miftah
Freepik/Ilovehz
Ilustrasi kebakaran- Satu keluarga yang tewas terpanggang dalam kebakaran gas elpiji dimakamkan secara bergilir. 

TRIBUNNEWS.COM- Satu keluarga yang tewas terpanggang dalam kebakaran gas elpiji dimakamkan secara bergilir.

Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran.

Kebakaran satu rumah yang dijadikan gudang gas elpiji di Jalan Panyabungan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar masih menjadi perbincangan warga.

Sebab, dalam insiden yang berlangsung pada Sabtu (26/9/2020) malam kemarin itu, lima orang penghuni rumah tewas terpanggang.

Pascakejadian, polisi pun turun ke lokasi.

Dari amatan Tribun Medan pada Senin (28/9/2020) siang, sejumlah petugas dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumut berkeliling di lokasi kebakaran

Tiap sudut bangunan yang sudah terbakar dicek satu persatu dengan teliti.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Siantar Barat Ipda John Purba, Tim Labfor Polda Sumut tengah mencari bukti, guna mengungkap penyebab pasti kebakaran.

"Kami hanya mendampingi penyelidikan saja," kata John, Senin (28/9/2020).

Baca: Besok Bareskrim Polri Gelar Perkara Bareng JPU Terkait Kasus Kebakaran Kejagung RI

Baca: Kebakaran di Kota Bukittinggi, Pabrik Tahu dan Kendaraan Ludes

Baca: Nenek 77 Tahun Pilih Peluk Tiang Rumahnya yang Kebakaran, Menolak Diselamatkan hingga Tewas

Disinggung lebih lanjut mengenai informasi yang didapat Polsek Siantar Barat terkait peristiwa ini, John enggan memberikan keterangan.

Dia meminta awak media menanyakan langsung masalah ini pada petugas Labfor yang melakukan penyelidikan.

Di lokasi kebakaran, hanya ada beberapa warga saja yang menonton proses pemeriksaan.

Warga berharap petugas bisa mengungkap penyebab kebakaran yang merenggut nyawa satu keluarga itu.

Di sela penyelidikan lokasi kebakaran, seorang Tim Labfor mengaku belum bisa menyampaikan informasi apapun terkait proses penyelidikan.

"Saat ini proses penyelidikan belum selesai," katanya kembali berkeliling di rumah milik pengusaha gas bernama Hendra Kie itu.

Informasi lain yang diperoleh Tribun Medan, usai kebakaran terjadi,

Hendra Kie yang kehilangan ayah, istri beserta tiga orang anaknya dipanggil pihak kepolisian.

Polisi ingin mendengar lebih lanjut soal usaha tabung gas yang Hendra dan keluarganya jalani.

Dalam peristiwa ini, adapun kelima korban yang meninggal dunia itu masing-masing Aminuddin alias Ameng (67), ayah Hendra Kie.

Kemudian Yanti Yang (39), Clarissa Kie (15) Kenrick Kie (12) dan terakhir Kenjiro Kie (6). Keempatnya merupakan istri dan anak Hendra Kie.

Informasi terbaru yang diperoleh Tribun Medan pada Senin (28/9/2020) sore, tiga anak Hendra Kie sudah dikremasi sejak Minggu (27/9/2020) sore kemarin.

Sementara jenazah Yanti Yang dan Ameng dimakamkan Senin sore.

Proses pemakaman Yanti dan Ameng dilaksanakan sesuai adat Tionghoa.

Kedua jenazah dewasa itu dibawa keluarga melewati kembali lokasi kebakaran bersama kendaraan rombongan keluarga.

"Ayah dan istri belakangan, sesuai keputusan keluarga," kata Hendra Kie di Balai Persemayaman Yayasan Bhaksi Kesejahteraan Sosial. (Alj)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Satu Keluarga yang Tewas Terpanggang Dimakamkan Secara Bergilir, Tim Labfor Sambangi Lokasi"

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved