Cerita Ojol Ditipu Pelanggan, Kehujanan Antar 14 Porsi Makanan ke Rumah Kosong, Tabungan pun Ludes
Kisah bermula saat Audy mendapatkan pesanan 14 bungkus ayam geprek dan minuman dengan harga Rp 315.000.
Dalam kondisi bingung, Audy mendapatkan telepon dari pemesan ayam geprek.
Namun kali ini orang misterius itu meminta Audy mengecek uang tabungan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Audy secara tidak sadar menuruti berbagai instruksi penelepon, mulai dari memfotokan jumlah saldo sampai memasukkan sejumlah nomor.
Ternyata penelepon ingin menguras tabungan Audy.
"Saya tidak sadar jadi menurut saja yang diminta penelepon," jelasnya.
Setelahnya, Audy menyerahkan makanan itu ke sebuah panti asuhan di Tlogosari, Semarang agar tidak sia-sia.
Ojek online menggunakan GPS pada ponsel saat berkendara mengantar dan menjemput penumpang.
Ojek online menggunakna GPS pada ponsel saat berkendara mengantar dan menjemput penumpang.
Baru sadar ditipu
Audy baru menyadari dirinya menjadi korban penipuan setelah hendak mengisi saldo di akun ojek online-nya.
Audy terkejut ketika melihat tabungannya sebesar Rp 500.000 lenyap.
"Saya kaget, pas saya cek ternyata saldo di rekening saya sudah habis. Saat itu saya ingin ambil uang untuk top-up," ucapnya.
Dia sudah berusaha menelepon orang misterius tersebut, tetapi nomornya telah diblokir.
Ikhlas menerima
Setelah mengecek di bank, Audy mendapati si penipu ternyata membeli pulsa menggunakan uang tabungannya.
Pria yang sudah tiga tahun menjadi pengemudi ojol itu memilih ikhlas dan kembali bekerja dengan semangat.
Sebab dirinya harus tetap mencari nafkah untuk keluarganya.
Meski saat pandemi, pendapatannya sebagai pengemudi ojol semakin tak menentu, Audy mengaku ikhlas.
"Yang penting bisa kerja dan sehat terus," pungkasnya.