Tiga Oknum PNS di Pemkot Batu Berurusan dengan Polisi Gegara Unggahan di Medsos
Proses hukum tetap berlangsung meskipun ada perdamaian di kedua belah pihak. Polisi tidak melakukan penahanan terhadap tersangka
"Saya melaporkan ini ke Reskrim Polres Batu dan ternyata pelakunya teman dekat suami saya. Demi rasa kemanusiaan, akhirnya kami selesaikan dengan cara kekeluargaan," katanya.
Meskipun diselesaikan dengan cara kekeluargaan, namun sanksi administrasi sebagai seorang PNS tetap akan diproses.
"Karena sudah seperti itu Insya Allah semoga tidak terjadi lagi. Sudah ada kesepakatan bahwa kita damai dengan membersihkan nama baik," ungkapnya.
Sementara AG mengaku khilaf. Ia mengaku tidak berpikir panjang terhadap provokasi berita tidak benar dari kedua rekan kerjanya.
"Karena tersulut emosi, saya mengambil ponsel istri kemudian mengetik dan mengunggah ujaran tersebut di media sosial dan mengirimnya ke grup-grup facebook. Cuma berfikir singkat dan saya khilaf. Saya pakai akun istri saya," aku AG.
AG mengaku, banyak mendengar provokasi atas kinerja atasannya. Namun tidak mengklarifikasi hingga akhirnya termakan hoaks.
"Saya terpengaruh kedua teman saya, terdorong bisikan-bisikan yang belum tentu benar dan tak saya buktikan kebenaran. Kesalahan saya langsung percaya saja padahal belum saya klarifikasi," imbuh dia.
AG mencurigai seorang rekannya yang kini telah berpindah ke dinas lain sakit hati karena posisinya diganti oleh Hutomo. Namun ketiga orang PNS ini telah meminta maaf ke korban.
"Ya arahnya ada ke sana," kata AG saat ditanya apakah ada motif sakit hati karena posisi jabatannya diganti. (SURYA/Benni Indo
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Unggah Ujaran Kebencian di Sosial Media, Tiga PNS di Pemkot Batu Berurusan dengan Polisi