Minggu, 5 Oktober 2025

Tewas Dikeroyok, Arisky Pernah Menolak Saat Ditawari Jadi Saksi di Pilkada: 'Iya Kalau Masih Hidup'

Bambang teringat, anak ketiganya itu pernah menolak tawaran seorang keponakannya, untuk menjadi saksi prosesi pemilihan umum kepala daerah.

Editor: Dewi Agustina
Tribunjatim.com/Luhur Pambudi
Jenazah Arisky Tri Yulianto (26) saat disemayamkan di kamar mayat RSU dr Soetomo Surabaya. 

"Cuma malam itu. Waktu di depan, istrinya ini (kakak ipar) melihat almarhum ini ceria, biasanya diam, kok malam itu joget-joget ceria," tutur Bambang, dengan guratan kening yang tebal penanda kesedihan ayah ditinggal mati anaknya.

Baca: 3 Pemuda Nekat Keroyok Seorang Polisi di Bandung, Gara-gara Ditegur Gelar Pesta Miras di Kuburan

Kini, anak ketiganya itu telah berpulang. Meninggalkan seorang anak laki-laki berusia 6,5 tahun.

"Anak satu, 6,5 tahun, laki laki, mau masuk SD," kata Bambang seraya merangkul cucunya, atau putra semata wayang Arisky, yang sejak awal hingga 10 menit sesi wawancara berlangsung menggelayuti lengan ketiak kakeknya itu.

Pelaku Ditangkap

Aparat kepolisian berhasil membekuk beberapa pelaku pengeroyokan yang menewaskan Ariska Tri Yulianto (26) di Jalan Raya Medokan, Semampir, Sukolilo, Surabaya.

Bambang Arkenoko, ayah korban tewas dalam pengeroyokan, pada Minggu (2/8/2020) dini hari, meyakini pelakunya lebih dari lima orang.

Dia mengatakan, spekulasi mengenai jumlah pelaku pengeroyokan anak ketiganya, masih simpang siur.

Berdasarkan keterangan yang dihimpunnya dari anak pertamanya, Bagus Yulianto (36), yang turut bersama korban di malam itu, pelaku yang mengeroyok korban dan tiga orang temannya, berjumlah lebih dari 10 orang.

"Tapi pengakuan tersangka 5 orang. Tapi ini, jadi dikeroyok ada lebih dari 10 orang," ujarnya saat ditemui awak media di rumah duka, di Jalan Medokan Semampir Tengah, Sukolilo, Surabaya, Minggu (2/8/2020).

Kendati demikian, Bambang mengapresiasi langkah tanggap Unit Reskrim Polsek Sukolilo dan Satreskrim Polrestabes Surabaya, yang berhasil membekuk dua orang di antara pelaku pengeroyokan.

"Jadi posisi pengakuan tersangka, tadi dishare di ponsel, itu 5 orang, yang ketangkap kan 2 orang," tuturnya.

Kendati jenazah anak ketiganya yang telah memberinya satu orang cucu itu telah dikebumikan sekira pukul 15.00 WIB di tempat pemakaman umum di dekat pemukiman tempat tinggalnya, Bambang mengaku masih menyimpan rasa geram.

Baca: Satu Keluarga di Palembang Keroyok Tetangga Mereka hingga Tewas, Para Pelaku Dikenal Tempramental

Pasalnya, sekira pukul 02.00 WIB, saat diajak oleh sejumlah anggota polisi untuk meninjau prosesi olah tempat kejadian perkara di kawasan jalan tersebut, terkesan ada upaya para pelaku untuk menelantarkan korban begitu sadis, dengan maksud menghilangkan jejak.

Pasalnya, antara lokasi pertengkaran; melibatkan anaknya sejumlah orang tak dikenal itu, dengan lokasi terakhir mayat anaknya terkapar, terpaut jauh, sekira 10 meter.

"Enggak dipinggirkan, mungkin untuk menghilangkan jejak, supaya anak itu terlihat enggak diketahui orang," ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved